Chapter 7: Fighting and Rescue

7 1 0
                                    

"Setelah 3 tahun hiatus dalam meneruskan cerita versi Wattpad Volter Stein, akhirnya aku bisa menuangkan kembali isi pikiran mengenai dunia futuristik di planet Aphelion ini. Terlepas dari semua itu, dalam beberapa tahun belakangan ini yang berawal dari sebuah cerita fiksi seperti perubahan iklim, kondisi dunia tidak damai terjadi dan terlihat lebih nyata. Semoga kita dapat mengambil hikmah dari pentingnya perdamaian dunia agar tak terjadi hal yang buruk."


Arlo kini menjadi seorang pahlawan bukan untuk memerdekakan suatu bangsa atau melawan tirani tapi untuk membuat kedamaian di Aphelion dan di seluruh alam semesta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Arlo kini menjadi seorang pahlawan bukan untuk memerdekakan suatu bangsa atau melawan tirani tapi untuk membuat kedamaian di Aphelion dan di seluruh alam semesta. Para pemberontak sudah lama bersembunyi dan merencanakan semuanya hingga peristiwa buruk terjadi bagi masyarakat planet Aphelion terutama bagi diri pribadi Arlo yang kehilangan ayahnya, Dr. Rivaldo.

Arlo baru saja bangun dari tidurnya dan duduk termenung memikirkan ayahnya, Dr. Rivaldo. Ia sering sekali membuat banyak masalah hingga keluar masuk sekolah. 

Sejenak Arlo hampir meneteskan air matanya namun Prof. Stein tiba-tiba masuk ke kamar Arlo.

Prof. Stein : "Arlooooo!! Bagaimana tidurmu bro?" mendobrak pintu dan langsung mendekap Arlo.

Arlo kaget bukan main sambil mengusapkan air matanya.

Arlo : "Whoahh!! Paman! Kenapa tidak mengetuk pintu dulu? Aku jadi kaget."

Prof. Stein : "Hehehehe"

Arlo : "Hmm  :^"

Prof. Stein : "Ohh ya aku pikir kita akan mengajak Alan untuk pertempuran ini"

Arlo : "Alan?"

Prof. Stein : "Iyaa, dia itu cerdik dan pintar mengatur strategi. Kamu baru ketemu dia kemarin kan? aku tahu itu."

Arlo : "Hah! Bagaimana paman bisa..."

Prof. Stein : "Shuttt! lebih baik kamu jangan banyak alasan, sekarang suruh dia datang kesini, okee?" sambil menutup mulut Arlo

Arlo mengiyakan dengan mulut yang ditutup oleh tangan Stein. 

Prof. Stein : "Bagus kalau begitu! Ingat Arlo kejujuran dalam situasi ini sangat penting khusus kepada paman. Jangan percaya siapapun kecuali paman dan Arissa."

Arlo : "Alan? harus aku percaya dia juga?"

Prof. Stein : "Sementara ini jangan, kita tidak tahu dia sampai kita berbicara padanya"

Stein meninggalkan kamar Arlo.

Arlo berbisik dalam hatinya, "sebenarnya aku takut sekali menghadapi pertempuran ini, apalagi mereka itu sangat banyak, aku bisa mati untuk kedua kalinya kalau seperti ini tapi mereka semua menderita sekarang jadi ini satu-satunya jalan terakhir"

Sementara itu di Gedung Dewan Agung Aphelion, beberapa orang mendatangi ruangan Max lalu dihadang oleh penjaga gerbang.

PG : "Mohon maaf pak, anda tidak diperkenankan masuk ke ruangan ini."

VOLTER STEIN "The Peace Enforcement" (DIFFERENT UNIVERSE)Where stories live. Discover now