Sepertinya perbuatannya beberapa waktu lalu memang keterlaluan. Tak seharusnya dia mengatakan jika Irene tak memahami dirinya padahal selama ini hanya Irene yang peduli.

"Tapi Rene-ah... Apakah tidak apa-apa jika aku sedikit mendekati Lisa?"

"Apakah menurutmu kedua saudaraku akan mengerti?"

"Aku takut mereka meninggalkanku. Kerena mereka sangat membenci Lisa... "

Jennie menggapai angin dengan sebelah tangan. Perdebatan batinnya membuat dia sangat bingung sekarang. Dia peduli pada Lisa, namun hati kecilnya menahan agar dia terus membiarkannya agar kedua saudaranya tidak tersakiti.

"Mianhae... Lisa."

×××××××××××××××××

Yoona keluar dari mobil putihnya, matanya memperhatikan sebuah rumah yang tidak cukup besar berdiri kokoh di hadapannya. Senyuman kecil pun terbit saat matanya menangkap seorang wanita paruh baya yang sedang menyiram tanaman di halaman rumahnya.

Dengan langkah berat namun pasti, ia memutuskan memasuki area Rumah bercat putih itu. Hingga saat jaraknya sudah dekat dengan pemilik rumah, Yoona mengehentikan langkah.

"Ibu... "

Wanita paruh baya itu terlihat diam, selang air yang semula menyirami tanaman langsung terhenti. Tak ada lagi air yang keluar.

Yoona semakin mendekatkan diri kepadanya.

"Ibu,"

"Siapa kau,"

Yoona tertegun, tanpa sadar kedua tangannya mengepal dan matanya mulai berkaca-kaca.

"Sebaiknya kau pergi dari sini." Wanita itu membawa selang airnya menjauh. Tak ingin di tinggalkan, Yoona sedikit berlari kemudian memegang tangan tua itu.

"Ibu ini aku! Yoona... "

Jung Heeja menghentikan langkah, terdengar helaan nafas berat darinya. Yoona belum melepaskan genggamannya.

"Ibu.... "

"Berhenti memanggilku dengan sebutan itu. Aku bukan ibumu!" Jung Heeja menghempaskan tangannya. Kemudian berbalik, memasang wajah marah pada wanita di hadapannya.

"Apa yang kau inginkan? Kenapa kau kemari? Kenapa kau sangat berani menginjakan kaki di rumahku!"

Yoona mengusap kedua matanya yang basah dengan lengan. Mulai di tatapannya sosok yang telah melahirkannya itu penuh rasa sakit.

Jung Heeja juga demikian, memberikan tatapan tajam dari mata tuanya pada Yoona.

"Ibu tetap Ibuku. Selamanya akan seperti itu. Meski aku tau, aku bukan anak yang Ibu inginkan."

Jung Heeja tersenyum sinis.

"Jika kau tau, kenapa kau mendatangiku? Aku tidak pernah menganggap jika kau adalah anakku."

"Kau adalah anak yang tidak pernah aku inginkan. Jika saja Im Yeojang Sialan itu tidak menghamiliku, kau tidak akan pernah ada di dunia ini!"

Yoona menunduk, air matanya berjatuhan begitu saja. Rasanya sangat sakit, meski itu bukanlah ucapan yang pertama kali dia dengar dari Ibunya sendiri selama ini.

Strong Girl जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें