chapter 3

8 4 0
                                    

Hallo guys.. 😁😁

Seru gak? Ceritanya..

Kalau seru.. makasih banyak 🙏🙏


Typo bersebaran..


Happy reading...

Zhevano Vanter Baskara, biasa disapa Vano jika didalam keluarga. Laki-laki itu berjalan menuruni undakan tangga dengan setelan jas yang telah melekat rapi ditubuh atletisnya.

Terlihat, laki-laki itu membawa setumpuk buku dilengan kekarnya. Vano menghela nafas saat mengingat perkataan orang tuanya yang meminta dirinya untuk mengajar.

Tunggu-tunggu.. mengajar?

Iya mengajar.

Oke biar Vano jelaskan..

Seminggu yang lalu, sehari setelah kepulangannya dari jerman. Vano hampir saja tersedak dengan makanan yang tengah ia makan saat mendengar perkataan Mama-nya. Sebenarnya bukan tentang mengajarnya yang membuat Vano hampir tersedak. Melainkan.. calon istri!.

What calon istri?

Iya.. calon istri!

flashback..



1 Minggu yang lalu...




Vano tengah berada diruang makan. Menikmati makanan buatan Viona yang selalu menjadi makanan kesukaannya.

Bahkan, bukan Vano saja yang berada di ruangan ini. Ada Viona, Ardan dan Gwenna, adiknya.

" Van.." panggil Ardan

Vano menoleh menatap Papa -nya itu " Kenapa Pa?" Tanyanya.

Ardan tak langsung menjawab, laki-laki paruh baya itu mengambil air putih lalu meminumnya. Vano menunggu dengan sabar.

" Ada yang ingin Papa bicarain sama kamu.." kata Ardan Membuat Vano menyerngitkan dahinya bingung

" Bicarain apa? " Tanya Vano bingung campur penasaran

Viona dan Gwenna hanya menyimak pembicaraan mereka dengan menikmati sarapan yang belum habis.

" Kamu tau kan SMA Tringgalaya?" Tanya Ardan pada putranya itu.

Gwenna yang mendengar nama SMA nya disebut, menyerngitkan dahinya heran

" Tau.. sekolah milik Opa kan?" Kata Vano santai berbeda dengan adiknya itu yang langsung terbatuk

Uhuk! Uhuk!

" Air..uhuk! Uhuk!"  Pinta Gwenna dengan memukul-mukul dadanya yang sakit akibat tersedak

Vano menatap adiknya itu heran lalu menyodorkan segelas air putih yang langsung diteguk habis oleh Gwenna. Setelah reda, gadis itu menatap Ardan tak percaya.

" Beneran Pa?" Tanya Gwenna tak percaya.

Ardan menatap anak bungsunya itu bingung.

" Apa?" Kata Ardan bingung

Gwenna berdecak pelan " itu yang dibilang Bang Vano.. kalau SMA Tringgalaya milik Opa" jelas Gwenna

" Benar.. itu milik Opa kalian" celetuk Viona tiba-tiba dengan santai.

Gwenna sampai terperangah mendengar perkataan santai Mama-nya itu. Gila! Sekolah elit dan favorit serta bergengsi itu milik Opa- nya. Benarkah?  Impressive!

Gwenna jadi kepikiran.. sekaya apa keluarganya jika Opa -nya saja memiliki sekolah elit itu.

Vano menatap Papa-nya lagidan tak memperdulikan tampang bodoh adiknya itu.

Zhevamel [On Going]Where stories live. Discover now