02. KIRANA

13 8 13
                                    

Setelah kejadian kemarin malam itu, sifat Kirana sedikit berubah yang tadinya suka sekali berkumpul bersama teman-teman tapi kini. Ia lebih suka menyendiri dibandingkan untuk bergabung bersama yang lainnya.

Sorry semuanya gue terpaksa ngejauh dari kalian untuk saat ini. Soalnya gue mau nenangin diri dulu gue mau ngebuang memori kelam itu untuk saat ini." Batin Kirana.

Dan ya Kirana membuktikan perkataanya itu, setelah beberapa hari berikutnya Kirana pun kembali menjadi Kirana yang teman-temannya sukai. Kini Kirana sudah bisa melupakan kejadian 28 hari yang lalu..

Kejadian dimana seseorang yang sudah mengambil sesuatu dari dirinya yang berharga.

***

"Ra?" Yang di panggil hanya menoleh dan berdehem singkat, lalu ia melanjutkan makanya kembali.

"Heum.."

"Gue panggil tuh jawab, Bambang bukanya nengok doang kaya gitu." Deviana menoyor kepala Kirana dengan sedikit keras.

"Tadikan gue dah jawab, heum.. lu budek atau apa sih Dev?" Ketus Kirana. Kepada Deviana.

"Siapa suruh lu jawabnya cuma, heum.. doang kan gue gak tau kalo itu jawaban dari loh." Ucap Deviana.

"Iiih, Deviana kayanya gak peka deh? Kan Kirana emang begitu kalo jawab panggilan dari kita." Ujar Caca. Seraya meletakan minuman yang ia bawa ke atas meja.

Saat ini Kirana dan teman-temannya sedang berada di kantin sekolah ya gaes..

"Dih, dasar jalangkung muncul tak diundang pulang juga gak di antar." Kesal Deviana. Kepada Caca yang muncul entah dari.

"Lah? Sejak Caca minta deviana anter Caca pulang, lagian kan Caca punya uang buat naik angkot. Caca gak pernah tuh minta deviana anterin Caca pulang." Kata Caca. Sambil menaikan satu alisnya.

"Aduh... Gini amat punya teman." Ucap Deviana. Sambil menepuk jidatnya dengan telapak tangannya.

"Sabar ya Dev.." Caca mengelus-elus punggung belakang deviana dengan satu tangannya.

"Heum.." Dehem Deviana. Memutar bola matanya malas.

Saat mereka bertiga sedang menikmati hidangannya masing-masing. Anisa temanya Kirana yang satu lagi itu baru saja muncul.

"Sorry ya gaes, tadi gue disuruh guru dulu buat bantuin dia ngurus adik kelas yang pingsan karena kecapean. Pas upacara tadi." Ucap Anisa. Yang baru bergabung dengan teman-temannya itu.

"I's okey kok nis, kita paham loh kan ketua OSIS disekolah ini." Jawab Deviana. Sambil mengelus-elus punggung belakang nya Anisa.

"Heum.. thank's ya gaes udah mau ngertiin keadaan gue."

"Wee, elah nis kaya sama sapa aja lu. Pake ucapin terimakasih segala kita ini kan teman. Teman itu harus mengerti kesibukan temanya yang lain." Ucap Caca.

"Tumben banget lu loading ca." Tegur Deviana. Kepada Caca.

"Caca gitu loh.." Ucap Caca. Sambil menepuk dada kirinya. "Heum.. dan btw ra kok daritadi Caca liatin kamu makan mie ayam nya kaya orang belum makan selama setahun aja sih." Lanjut Caca.

"Iya Ra, gue liatin loh dah nambah 2 kali loh tuh mi ayam. Tuh perut atau tong sih ra." Heran Deviana. "Biasanya ya gaes, seorang Kirana Yeoshita ini tuh paling malas makan mie dan coba liat sekarang dia udah ngabisin 2 mangkok loh tuh." Tunjuk Deviana. Menggunakan dabunya sebagai tunjukan.

"Ya Dev, gue juga heran sama nih bocah biasanya ya. Dia tuh paling malas makan dan sekarang gue baru liat dia makan sebanyak itu." Ucap Anisa. Yang tak kalah heranya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 10, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KIRANA{On Going✓}Where stories live. Discover now