9 | Overthinking

6 2 0
                                    

Terlalu banyak hal yang dipikirkan, terlalu banyak hal pula yang harus kamu selesaikan.

- Abimanyu Bramantya Adiputra -

Song : Thinking Bout You - Ariana Grande

Ucapan Bima membuat Nara benar-benar bingung

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ucapan Bima membuat Nara benar-benar bingung. Ia tak pernah menyangka kalau lelaki itu mengatakan hal itu padanya.

Ia benar-benar yakin kalau koma yang dialaminya selama ini menuntunnya pada puzzle perasaan yang selama ini disimpannya untuk diselesaikannya sendiri. Tetapi, Bima berhasil menemukannya dan ingin membantu Nara menyelesaikannya.

"Ra, kamu ngga papa kan?" tanya Bima pada Nara sehingga gadis itu seketika tersadar dari lamunannya.

"Eh, gapapa kok." Nara menatap Bima sembari tersenyum.

Jujur saja, hati Nara seperti berada di dua dimensi yang berbeda. Alam bawah sadarnya seolah ingin menariknya untuk mengingat memori yang masih disimpannya untuk Bastian, akan tetapi alam sadarnya ingin agar Ia pun tahu dan menata masa depannya yang baru bersama Bima--orang yang selama ini juga menyimpan rasa untuknya.

"Ra, aku mau ngomong sesuatu lagi sama kamu."

"Soal apa, Bim?"

Suasananya kembali hening. Raut wajah Bima seperti menyimpan keraguan untuk mengatakannya pada Nara. Ia seolah tak mau membuat gadis itu bersedih lagi setelah semua yang pernah dilewatinya. Bima memahami betapa traumanya Nara ketika tahu kebahagiaannya diambil paksa oleh ketetapan takdir yang sudah mengaturnya.

"Aku mau pamit ke kamu buat pergi ke Yogyakarta. Ada urusan keluarga yang harus aku selesaikan di sana."

"Harus banget pergi?"

Bima mengangguk, "orang tua aku sudah minta aku ke sana buat urusin masalah itu," jelas Bima pada Nara sembari memegang tangan gadis itu.

Nara terdiam, hatinya seolah enggan untuk melepas Bima untuk ke sekian kalinya. Ia tak mau Bima pergi jauh dan meninggalkannya. Tetapi, Nara tak punya kuasa penuh untuk mencegahnya pergi.

"Aku janji, aku bakal balik dan ketemu sama kamu," ucap Bima sembari menatap netra milik Nara.

Nara mengangguk paham, dia memegang tangan Bima, "aku bakal nungguin kamu sampai kamu datang," jawab Nara sembari tersenyum.

Bima memeluk tubuh Nara dengan perlahan. Ia tersenyum dan bersyukur bisa bertemu dengan sosok seperti Nara.

"I love you, Nara," bisik Bima di telinga Nara.

"I love you more, Bima." Nara tersenyum sembari memeluk tubuh Bima.

* * *

Stefi dan Bima menepi ke sebuah warung makan yang tak jauh dari rumah sakit. Rasa lapar yang mengintimidasi perutnya membuat mereka terpaksa untuk meredamnya terlebih dahulu.

COOKIES N CREAM [COMPLETED]Where stories live. Discover now