Sebuah posisi tertinggi dalam hidupnya, yang menyisakan berbagai trauma menakutkan.
Semenakutkan kekhawatiran Jaehyun akan nasib anak-anaknya kelak, hingga membuatnya mengambil tindakan ekstrim melalui Project X ilegal miliknya yang sangat gila.
Iya.
Karena bagi Jaehyun, mengendalikan situasi maupun kemungkinan buruk agar tidak terjadi itu, sama saja dengan mengendalikan manusia sebagai pelaku atau unsur penting dalam situasi tersebut.
Iya.
Jika ada yang mengatakan bila mengendalikan manusia mampu menghantarkan seseorang untuk menguasai dunia, ya, Jaehyun menyetujuinya.
Atas dasar pemikiran itu, dibandingkan meluangkan banyak waktu untuk mempengaruhi manusia dengan meraih kepercayaannya maupun saling bertukar simpati, Jaehyun lebih memilih cara yang efisien dan lebih pasti keberhasilannya, melalui penghapusan maupun penanaman memori pada otak manusia.
Dan kenyataannya semua itu berhasil.
Iya.
Berhasil pada Taeyong, bahkan sampai bertahun-tahun lamanya, meski efek samping dari operasi optogenetik yang dilalui tanpa persetujuan pasien itu pun tetap tidak dapat dihindarkan.
Walau demikian, Jaehyun tidak merasa khawatir berlebihan karena efek samping yang dialami Taeyong tidaklah membahayakan nyawanya. Sebuah kondisi, yang membuat Jaehyun semakin berani menutup rapat-rapat segala rencana "pembuangan"nya pada Jeno dan Sungchan, dengan cara menitipkannya pada orang-orang kepercayaannya.
Jeno kepada salah satu sahabatnya; Keluarga Lee, dan Sungchan kepada salah satu sepupunya; Jung Soyeon.
Lalu tersisalah Mark, sebagai anak yang diakui sebagai cucu pertama Keluarga Besar Jung, dengan sedikit bumbu dari Jaehyun yang memutuskan untuk mengukuhkan posisi Mark sebagai calon pewaris tunggal, yang kelak akan mengemban seluruh tanggung jawab di masa depan.
Rencana Jaehyun itu benar-benar berjalan mulus. Bahkan mendapat bonus akan kehadiran Haechan, sebagai salah satu keturunan Keluarga Bangsawan Seo yang digadang-gadang akan menjadi menantunya, berkat rasa cinta yang mengikat hati Mark maupun Haechan untuk saling terjatuh satu sama lain.
Dan seharusnya tetap seperti itu, andaikan suatu ketika Sungchan tidak sengaja bertemu Taeyong di sebuah butik, hingga memicu ingatan Taeyong akan anak bungsu mereka yang memang sengaja Jaehyun hilangkan dengan paksa sejak awal.
Jaehyun masih ingat. Berbekal alasan itulah, Ia tidak punya pilihan lain untuk mengerahkan kaki tangannya agar menculik Sungchan, dengan niat menghapus segala memorinya tentang Taeyong.
Mana Jaehyun tahu, bila di tengah rencananya yang Ia pikir akan berjalan lancar-lancar saja itu, calon menantunya dengan segala kemampuan yang diturunkan dari Ten kepadanya, mampu memporakporandakan seluruh niatnya, bahkan nyaris mengancam kerahasiaan Project X miliknya?
Hal yang sangat Jaehyun sesali, hingga membuatnya tidak punya pilihan selain menjadikan Haechan sebagai pasien berikutnya dari Project X miliknya.
Dan mana Jaehyun sangka...
...jika operasi optogenetik yang dilakukan pada Haechan...
...berakhir dengan sebuah kesalahan fatal, hingga menyebabkan rusaknya ingatan dari orang yang paling dicintai oleh putranya tersebut?
Jaehyun kebingungan.
Jaehyun ketakutan.
Jaehyun syok.
Apalagi saat niatnya untuk menuntut pertanggungjawaban pada seluruh pihak yang terlibat pada operasi optogenetik Haechan tersebut, harus sirna ketika mendapat laporan bila ada orang tak dikenal telah menghilangkan mereka semua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
Chapter XCV (Mark's Hidden Memory No. 5)
Mulai dari awal
