Chapter XCV (Mark's Hidden Memory No. 5)

Start from the beginning
                                        

"Hyu—"

"PE-PERGI!!! ARGHHH!!! TI-TIDAK!!! UGHHH! MA—ARRRGHHHHHHH!!!"

Melihat reaksi kesakitan Haechan yang begitu ekstrim saat melihat Mark, Jungwoo dalam personanya sebagai Dokter Kim yang memang bekerja di rumah sakit tersebut, maupun sudah memahami apa yang tengah terjadi pada kondisi Haechan saat ini, bergegas menghalangi Mark agar tidak semakin mendekat pada Haechan, seraya mengarahkannya untuk segera keluar dari ruangan tersebut.

"Kau—"

"Maaf Tuan Besar Jung," ucap Jungwoo cepat kepada Jaehyun yang nyaris murka akan ketidaksopanannya pada Mark, "Kondisi Tuan Muda Seo sedang tidak stabil saat ini," lanjutnya sambil terus membungkuk minta maaf pada mereka, "Kami akan menjelaskan kondisinya kepada Anda setelah berhasil menangani reaksi ekstrim Tuan Muda Seo."

Bersamaan dengan menghilangnya sosok Jungwoo dari balik pintu, maupun ekspresi sedih yang terbias begitu jelas di wajah Taeyong, Jaehyun tidak menyangka jantungnya bertalu terlampau kencang akan kekhawatiran menakutkan dari kondisi saat ini, terlebih ketika menemukan bagaimana hancurnya sosok Mark dalam tangis yang begitu pilu, dengan tubuhnya yang terlihat mulai merosot jatuh ke lantai tanpa terkendali.

Di saat itulah, Jaehyun baru menyadari bahwa dirinya telah membuat kesalahan yang begitu besar dan sangat fatal bagi kebahagian Mark yang telah Ia perjuangkan selama bertahun-tahun.

***

Jaehyun tidak mengerti.

Apa yang salah?

Apa yang Ia lewatkan?

Kenapa rencananya bisa berbalik menjadi menghancurkannya seperti ini?

Padahal sejak awal Jaehyun menikah dengan Taeyong, maupun ketika pada akhirnya mereka memiliki Mark berselang satu tahun setelahnya, semua berjalan baik-baik saja.

Bahkan saat Taeyong "memberi" Jeno dan Sungchan untuknya di tahun-tahun berikutnya pun, Jaehyun sudah mengantisipasi ketakutannya akan nyawa para anaknya yang mungkin menghilang di masa depan, dengan menggodok Project X yang dipenuhi oleh para ahli ternama, demi mengendalikan segala sesuatunya agar tidak berubah menjadi sumber traumanya yang terulang.

Iya.

Jaehyun akui dirinya memang belum bisa lepas sepenuhnya dari masa lalunya.

Sebuah masa lalu yang begitu membekas, dari bagaimana kejamnya persaingan perebutan title pewaris dalam tubuh bangsawan Keluarga Jung, hingga dirinyalah yang kini satu-satunya berdiri untuk mengemban tanggung jawab tersebut, setelah sistem penyeleksian itu harus membuatnya membunuh saudara kandungnya sendiri, maupun mengasingkan mereka yang tidak mampu bertahan di dalamnya.

Iya.

Dari awal sebenarnya Jaehyun tahu, Ia sama sekali tidak memiliki pemikiran ataupun niat seperti itu, andaikan nyawa dan masa depan Taeyong tidaklah dipertaruhkan selama proses tersebut.

Iya.

Karena orang yang paling Jaehyun cintai itu, ditumbalkan sebagai "hadiah" kepada siapapun para kandidat Keluarga Jung yang berhasil menjadi pewaris, dengan imbalan meminang salah satu putra dari Keluarga Bangsawan Lee, yang begitu tersohor akan kepemilikan maupun kekuasaannya di bidang bisnis kesehatan.

Tentunya sebagai kekasih yang telah merawat cinta mereka sejak bangku SMA, Jaehyun tidak serta-merta membiarkan orang yang paling Ia cintai jatuh ke tangan orang lain; apalagi pada saudaranya sendiri. Oleh sebab itu, mimpi buruk penuh dengan pertumpahan darah pun tidak mampu Ia cegah untuk bersarang di sejarah hidupnya, hingga pada akhirnya Jaehyun berhasil menuju ke puncak bersama Taeyong di sisinya.

ReverseWhere stories live. Discover now