"Tentunya penculikan amatir seperti itu tidak akan melukaimu, bukan?" lanjut Mark lagi, "Bahkan kau malah memperbudak mereka sekarang."
Mati-matian Mark berusaha menahan tawa gelinya, di sela-sela langkah kakinya yang semakin mendekat ke arah ranjang.
"Hyuckie..."
Dengan lembut Mark mulai membaringkan sosok terlelap Haechan di atas ranjang.
"Apapun yang kau lakukan, aku akan selalu mempercayaimu."
Tak hanya itu, Mark turut membenarkan posisi tidur Haechan agar terasa nyaman, sebelum melapisi tubuhnya dengan selimut yang hangat.
"Karenanya, setelah semua ini selesai..."
Di sela jemarinya yang terlihat membelai pelan sisi wajah Haechan tersebut, Mark turut merendahkan wajahnya.
"...kau harus kembali ke pelukanku, oke?"
Mark tersenyum lembut saat kening mereka saling menyatu.
"Aku mencintaimu."
Dan ciuman yang untuk kesekian kalinya tak bisa Mark bendung untuk terlayang di bibir Haechan itu pun, seakan menjadi saksi dari pergerakan Mark selanjutnya yang turut memberikan kecupan manis di kening sang tunangan, sebelum sosoknya melangkah pergi meninggalkan kamar tersebut.
***
"Kau tidak menghentikannya?"
Masih pada malam yang sama, bersandingkan dengan sosok Jungwoo yang tak lagi menggunakan personanya sebagai Candy, Mark sengaja memandang ke arah langit luas di sela-sela semilir angin yang menerpa sosok mereka di salah satu beranda rumah tersebut.
"Aku percaya padanya."
"Klise," balas Jungwoo dengan nada sarkastik, "Kau tahu kan alasan seperti itu tidak bisa menjamin keselamatan Crimson?"
Mark lantas mendengus.
"Kau sendiri kenapa tidak memberitahu semua ini pada Master?" tuntutnya.
Jungwoo lantas terkekeh.
"Apa menurutmu Master akan diam saja seperti saat ini, jika putra bungsunya benar-benar sedang dalam bahaya?"
"..."
"Aku bahkan berani bertaruh Master sengaja membiarkanmu datang ke sini, agar kau melihat dengan mata kepalamu sendiri, bagaimana bucinnya tingkah tunanganmu itu demi kebahagiaanmu."
Giliran Mark yang terkekeh.
"Karena itu aku mempercayainya," ucap Mark kemudian, "Meski kepercayaan itu tetap tidak akan menghalangiku untuk memantau seluruh perilakunya," lanjutnya sambil menatap tajam pada Jungwoo, "Termasuk perilaku kalian bertiga selama bersama tunanganku."
"Wow, wow," ucap Jungwoo dengan gerakan setengah takut dan setengah menyerah yang dibuat-buat, "Kau tidak lihat bagaimana Crimson memperbudak kami seperti sekarang?"
Mark tentu menyadarinya, tapi semua itu tidak cukup menghentikan tatapan tajam yang masih Ia gencarkan pada Jungwoo.
"Aku tidak peduli, karena aku tidak percaya pada kalian," ucap Mark penuh intimidasi, "Bahkan aku bersumpah akan membinasakan kalian jika tunanganku sampai terluka selama skenario penyekapan ini berlangsung."
Pada akhirnya Jungwoo tergelak hebat.
"Bucin sekali," ungkap Jungwoo setelahnya, "Dasar pasangan muda."
Mark hanya mendengus tanpa membalas apapun setelahnya.
Sebuah kondisi, yang menghantarkan keduanya untuk terjebak dalam keheningan malam yang pekat, sebelum Jungwoo berinisiatif untuk menghancurkannya dengan kembali membuka pembicaraan.
YOU ARE READING
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
Chapter XCIV (Mark's Hidden Memory No. 4)
Start from the beginning
