Bagaimana tidak?
Laki-laki tersebut bahkan tidak menyadari hawa keberadaan siapapun di sekitarnya.
Dan tahu-tahu nyawanya sudah ada di ujung tanduk dalam sekejap?
CEKLEK!
"Lu—"
"..."
Bahkan ketika sesosok laki-laki lainnya turut hadir di ruangan tersebut, Mark sama sekali tidak ragu meningkatkan intensitas intimidasinya kepada mereka berdua, dengan mulai menekan pisau itu secara perlahan di leher sang laki-laki yang ada di cengkramannya, maupun mengacungkan sebuah pistol yang telah terhiasi silencer* pada moncongnya ke arah laki-laki lainnya.
"Kau—"
Tok! Tok!
"Leo hyung? Candy hyung? Apa kalian ada di dalam?"
Hening.
Adalah situasi yang kembali mengisi ruangan tersebut, oleh karena keterkejutan Mark akan sebuah suara seseorang dari luar ruangan yang barusan terdengar di telinganya.
Bukankah... itu suara Haechan?
Di tengah keterkejutan Mark, Jungwoo sebagai jati diri laki-laki yang baru saja memergoki nyawa Lucas yang hampir hilang di tangan Mark pun, segera mengendalikan situasi dengan memberi isyarat pada Mark untuk bersembunyi, maupun pada Lucas agar bergegas mengkondisikan dirinya untuk bersikap normal seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.
Bertepatan dengan sosok Mark yang secara refleks berhasil bersembunyi di sisi lemari yang tak terlihat, sosok Haecan benar-benar masuk ke dalam ruangan tersebut, disertai ekspresi heran di wajahnya akan penampilan Lucas yang terlihat berkeringat hebat dan begitu tegang.
"Leo hyung? Kau baik-baik saja?" tanya Haechan tampak kebingungan.
"Dia baik-baik saja," balas Jungwoo cepat untuk mengambil alih situasi, "Hanya kepanasan karena lupa menyalakan AC."
"Huh? Di hawa sedingin ini?" tanya Haechan lagi masih keheranan.
"Ti-Tidak penting, kan?" balas Lucas cepat untuk segera mengalihkan perhatian Haechan pada keanehan kondisinya, "Lagipula untuk apa kau mencari kami?"
Dan seolah teringat akan niatnya, Haechan langsung saja mengabaikan kondisi tadi seraya berkata.
"Oh itu," ucap Haechan kemudian, "Aku sedang mencari Knight soalnya aku tidak menemukannya dimana pun," lanjutnya, "Dia sempat mengatakan ingin memberitahuku tentang hal penting yang menyangkut Sungchan."
"Apa kau sudah mengeceknya di kamar Sungchan?"
Haechan terdiam seketika.
"Malam ini jadwal Knight untuk mengantar makanan pada calon adik iparmu itu kan?" ungkap Jungwoo lagi, "Siapa tahu dia masih di sana?"
"Benar juga," balas Haechan cepat sambil melangkahkan kaki kembali menuju pintu, "Kalau begitu aku pergi."
BLAM!
Bersamaan dengan menghilangnya sosok Haechan di balik pintu berbekal langkah kakinya yang terdengar semakin menjauh, Jungwoo sendiri hanya bisa menatap datar pada sosok Mark yang kembali muncul di hadapan mereka, diiringi ekspresi terkejut dari Lucas yang kini sangat kentara terlukis di wajahnya.
"Kau?!" seru Lucas kaget saat maniknya benar-benar telah mengidentifikasi siapakah gerangan yang sempat mengancam nyawanya, "Azu—"
"Kim Jungwoo."
Dan panggilan dari Mark setelahnya dengan nada bariton yang begitu rendah itu pun seakan mampu membungkam reaksi Lucas maupun Jungwoo setelahnya, sehingga Mark memiliki kesempatan untuk melanjutkan perkataannya.
YOU ARE READING
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
Chapter XCIV (Mark's Hidden Memory No. 4)
Start from the beginning
