37: Bujang 00

549 139 37
                                    

"Pacar, tumben nggak main sama mas-mas komplek?"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"Pacar, tumben nggak main sama mas-mas komplek?"

Mulut Sungchan lanjut mangap pas jasuke yang disuapin Tiana udah di depan bibir. Tangannya sibuk megang perangkat listrik soalnya. Dia bentar lagi mau ada quiz, jadi harus siap. "Mas-mas pada main sendiri-sendiri." 

Biasanya kan emang Sungchan itu selalu ngebagi waktunya buat pacaran dan nongkrong, biar seimbang aja pergaulannya. Tiana dapet jatah weekdays. Mempermudah mobilitas karena bareng terus kan dari jemput sampe pulang kencan pasca ngampus. Kalo jatah nongkrong sama anak-anak komplek itu weekend. Sama angkatan manapun tetep jatuhnya hari main bersama mereka itu banyakan weekend karena aktivitas kantor bujang senior. 

"Ehehehe."

"Kenapa ketawa sendiri?" Padahal Sungchan diem aja dari tadi sambil megang tang.

"Seneng aja seminggu full sama pacar." Ini kayak jadi kesempatan bagus buat nempelin Sungchannya. Mana cowoknya dateng sendiri tanpa diminta duluan. Kan Tiana happy to the max ya. 

"Hh." Sungchan ngedengus geli. Terus dia manjangin lengan sweater-nya buat ngelap pipi pacarnya yang selalu seneng gigitin sendok dan sedotan. "Habisin aja jagungnya. Nanti kita makan."

"Okay, pacar!"

---- 

Bujang 00 nggak tinggal diem setelah denger kabar dari para penghuni komplek golongan 99 kalo mereka mau foya-foya bertajuk stay cation di glamping Loano. Makanya, mereka langsung merencanakan pelarian bagi para mahasiswa buruan dosbim buat healing juga dengan budget yang lebih kecil. Balik lah mereka ke kebiasaan lamanya, nge-camp bareng di pinggiran pantai. 

Tujuan kali ini adalah Pantai Sundak di Gunung Kidul. Kira-kira, harusnya kurang dari dua jam perjalanan mereka tempuh pake motor. Emang bener-bener nggak ada yang mampu mengalahkan semangat dan keberanian masa muda. 6 cowok ini bonceng-boncengan naik motor mendaki gunung lewati hutan dengan carrier 65L di punggung, kecuali motor Yangyang-Renjun soalnya tasnya bisa ditaruh depan. 

"Buset Jen! Kasih aba-aba kalo mau nanjak kan bisa?!" Haechan spontan ngeremet cap hoodie Jeno dari belakang soalnya dia hampir aja kejengkang. Ini yang ngeboncengin Jeno aja, mulut Haechan nggak ada istirahatnya. Gimana kalo Haechan boncengan sama Yangyang apa Renjun? Gempar asrama haji pasti.

"Sorry-sorry." Tuh kan. Lehernya ketarik aja Jeno masih sempet minta maaf bukannya ngelempar Haechan ke jurang.

Tinn tinn! Tinn!!!!!

Klakson Yangyang yang ada di tengah bunyi, biar Jaemin-Taro yang ada di depan barisan sadar kalo rombongannya ketinggal.

"Wah gawat." Yangyang sama Renjun udah turun dari motor. Terus Jeno-Haechan ngikut nurunin standar dan ngedeket. terakhir si Jaemin-Taro yang muter balik dulu.

Wedding Operations: Neo Culture Tetanggaan 2.0Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz