xii. Big Secret

1.6K 544 64
                                    

Erland mendengar semuanya. Dimulai dari Arthur yang berbisik padanya kalau teman-temannya akan datang sampai kepada seruan marah Fael di ruangan lain. Erland ingin sekali menyambut mereka, Erland ingin sekali mengungkapkan rasa gembiranya karena dia telah dipertemukan dengan sang ayah walau dalam kondisi tak sadarkan diri. Namun, dia tidak bisa. Entah kenapa kelopak matanya tidak ingin terbuka, begitu juga dengan tubuhnya yang tidak bisa bergerak.

Apa dampak dari kekuatan Aidyn sebesar ini? Atau hal itu terjadi karena dirinya yang lemah?

Ya, Erland lebih setuju pada opsi kedua. Dia memang lemah. Melindungi diri sendiri saja tidak bisa, apalagi melindungi banyak orang di medan perang nanti? Mimpi itu pasti salah, orang sepertinya tidak mungkin berjasa bagi Dunia Il.

"Kenapa aku selalu bergantung pada orang lain? Kenapa aku tidak bisa melakukannya sendiri?"

Setetes air mata turun dari pelupuk mata. Sungguh, Erland sangat benci pada dirinya sendiri. Kapan dia akan berguna bagi orang lain? Kapan dia tidak menyusahkan orang lain? Kapan dia mampu berdiri sendiri dan membuat bangga orang lain?

Kemarin, dia sempat mendengar kalau dia adalah seorang guardian murni, ayahnya yang bercerita. Awalnya Erland tidak percaya sampai Arthur bercerita mengenai ibunya yang mempelajari sihir untuk mencari tahu mengenai kelompok bertato ular kobra. Pantas saja dia tidak terlalu mahir dalam sihir.

Menjadi blasteran guardian-penyihir saja membuat dirinya cemas luar biasa, apalagi menjadi seorang guardian murni. Erland... takut. Erland takut akan pandangan semua orang mengenai dirinya. Dia tidak punya sesuatu untuk dibanggakan, buat apa dia merasa bangga kalau dirinya adalah guardian?

Erland memikirkan semuanya, terutama pertemuannya dengan teman-teman barunya. Sejak awal, pertemuan mereka adalah salah. Sejak awal, mereka memang tidak boleh bertemu. Sejak awal, mereka tidak akan bisa bersatu. Mereka memiliki latar belakang dan identitas yang berbeda, bahkan berlawanan. Selama ini, tidak ada makhluk dunia Il dari wilayah berbeda yang mampu mempertahankan pertemanan dalam waktu lama.

Semuanya hancur, hancur karena sejak awal mereka diciptakan untuk saling membenci.

─── ∙ ~✦~ ∙ ───

Begitu menekan aura di sini. Seorang Fael yang dikenal baik hati dan penyabar kini meluapkan segala amarah yang terpendam. Netranya terus menatap ke depan, sementara tangannya mengeluarkan sihir untuk menyiksa lawan bicaranya.

Tidak ada yang berani menghentikan, bergerak sedikit dari tempat pun tidak ada. Aura di sekeliling Fael mengatakan kalau dia tidak ingin seorang pun mengganggunya. Penyiksaan ini bukan masalah sepele, tetapi masalah ancaman dan nyawa.

"Bodoh sekali dirimu, memilih berkeliaran dan berakhir ditangkap untuk kuhabisi, pembunuh," kata Fael.

Benci sekali dia melihat orang itu. Memori kelam teringat di benaknya begitu melihat orang itu setelah sekian lama. Orang itu bukan orang biasa. Orang itu adalah anggota Kelompok Bertato Ular Kobra yang ditugaskan untuk membunuhnya.

Beberapa tahun lalu, orang itu datang ke rumahnya. Fael yang tidak ada persiapan apa pun tumbang karena hunusan pedang di perutnya. Beruntung saat itu para saudaranya tengah berkunjung ke rumah sehingga nyawanya terselamatkan. Tidak hanya para saudaranya, ada Heafen juga di sana. Heafen membalas perlakuan orang itu, menyerangnya membabi buta karena berani melukai sahabatnya.

Sayang, kekuatan orang itu jauh lebih kuat sehingga menyebabkan Heafen tumbang. Para saudara Fael juga melawan, tetapi mereka terbunuh karena tak mampu menghentikan kekuatan anggota Kelompok Bertato Ular Kobra tersebut. Rumah Fael menjadi kolam darah, mayat para saudaranya dibakar habis oleh orang itu tanpa sisa.

[ii] IL: Another World | EnhypenWhere stories live. Discover now