iv. Where Is He?

2.3K 711 284
                                    

Dunia manusia sangat menyenangkan. Banyak sekali hal baru yang membuat rasa penasaran meningkat pesat.

Fane terkikik senang kala seekor kelinci melintas di depannya. Dia melambaikan tangan dengan riang gembira.

Omong-omong, dia berada di hutan dekat rumah Ivon. Hutannya sangat lebat, tapi sangat indah dan cocok sebagai tempat menenangkan raga dan pikiran sebab tidak ada hewan buas. Hanya terdapat rusa, kijang, kelinci, dan lainnya.

Fane menyukai suasana ini. Dia sangat menyukai dunia manusia yang memiliki banyak hal berbeda dan menakjubkan. Di sini sangat menyanangkan.

Sebagai vampire yang jarang melihat hal baru, tentu dia sangat antusias.

"Lihat siapa yang ada di sini. Di mana ibumu, anak kecil?"

Senyum Fane luntur kala lima pemuda datang dari depan. Tiga di antaranya membawa tali dan jaring, sementara dua lainnya membawa senapan. Melihat dari penampilan dan barang bawaan mereka, dia tahu kalau mereka adalah pemburu.

Pantas saja semakin dalam dia masuk ke hutan, banyak jebakan terpasang di mana-mana. Dia mampu menghindar dengan gesit sebab lajunya yang cepat.

"Dia pucat sekali, dia juga tidak menjawab," salah satu di antara kelimanya kembali berkata, "apa dia bisu? Melihatnya seperti anak kecil tadi, aku pikir dia juga mengidap gangguan kejiwaan."

Dia maju mendekat ke Fane. Dia terkekeh lalu menarik kerah baju Fane dengan tatapan angkuh. "Kau salah wilayah, bung. Ini wilayah kami. Apa kau ingin membeli hutan ini seperti keluarga peternak itu membeli lahan luas itu? Tidak akan kami biarkan."

Fane menyeringai, mendorong orang itu hingga terjerembab ke belakang. Tenaganya yang kuat mampu membuat empat kawan si pemuda jatuh bersamaan. Pemuda tadi syok, tidak menyangka Fane seberani itu melawan mereka yang membawa senjata berbahaya.

"Kau...!" Geram si pemuda. "Sifatmu sama saja ketika kami membahas tentang lahan, kau sama seperti anak peternak itu. Cih, kau berani melawan kami?!"

"Tentu saja aku berani, kau hanyalah benalu kecil yang mudah kusingkirkan," jawab Fane disertai kekehan meremehkan.

Lima orang tadi terkejut. "Oh, kau bisa bicara?"

Fane melangkah maju mendekati mereka. Dia terus melangkah sampai salah satu dari mereka menodongkan senapan, mulut senapan menyentuh dadanya. Mereka tampak marah.

"Berani sekali kau! Kau pikir kau siapa, huh?" Si pembawa senapan bersiap menekan pelatuk, akan tetapi Fane dengan mudahnya meremukkan senapan tersebut hingga tak lagi sempurna bentuknya.

"Aku? Kau tanya siapa aku?" Fane mendorong senapan tersebut, "aku Fane, teman Ivon."

Pemuda lain yang membawa senapan menodongkan senapannya walau gemetar ketakutan. Si pemuda yang pertama kali bicara mendecih kesal.

"Sepertinya kau memang harus disingkirkan. Aku rasa aku tahu kau berasal dari mana," dia balas menyeringai, "makhluk Dunia Il, huh? Dunia fiksi yang faktanya ada, tetapi tersembunyi. Aku selalu percaya Dunia Il ada, selama ini aku mencarinya. Bukankah bagus kau ada di sini?"

"Apa kau tidak punya otak? Kau sudah melihat kulit pucatku, kau sudah melihat seberapa besar tenagaku, harusnya kau lari sebelum aku menghisap darahmu," kata Fane.

Empat pemuda lainnya gemetar hebat. Vampire, begitu batin mereka. Kehadiran Fane di hadapan mereka sangat berbahaya, mereka salah telah menganggap mudah si vampire .

"Vampire, ya..." si pemuda mengangguk-angguk. "Monster, tidak pantas hidup di dunia. Ivon buta karena berteman denganmu. Ivon bodoh karena mau menerimamu. Buat apa vampire hidup di dunia ini? Kau mengganggu hidup orang lain. Kau pembawa musibah, kau pembawa kesialan. Sungguh mengherankan Tuhan menciptakan makhluk sepertimu. Parasit penghisap darah."

[ii] IL: Another World | EnhypenWhere stories live. Discover now