Setidaknya hal tersebut yang lumayan menimbulkan pergejolakan pada diri Mark, yang mulai merasakan perasaan tidak nyaman saat Crimson memperlakukan Identitas Azure miliknya dengan begitu baik dan perhatian; khas sifat hangat dan ramah milik Haechan yang Mark kenal kala menjadi Minhyung.
Saat menyadari semua itu, Identitas Minhyung dalam diri Mark seakan memberontak; meneriakan padanya bila Minhyung tidak menyukai semua itu. Mark begitu merasakan ada ketakutan besar dalam dirinya, bila perasaan suka atau pun cinta yang dimiliki Hyuckie kepada Hyungie berkemungkinan bisa beralih pada Azure, karena Haechan tidak mengetahui bila Minhyung dan Azure sebenarnya adalah orang yang sama.
Di saat itu, Mark menyadari bila Minhyung dalam dirinya, sedang merasakan kecemburuan yang begitu besar pada Identitas Azure, gara-gara kedekatannya dengan Crimson di Underground.
Di saat itu pula Mark sempat merasa syok, hingga tanpa sengaja mempengaruhi Identitas Azure untuk bersikap brengsek pada Crimson, demi menggaransi kecemasan Identitas Minhyung dari rasa cemburu dan ketakutannya untuk kehilangan Hyuckie.
Dan tentunya bisa ditebak, akhir dari sikap brengsek Azure kepada Crimson pun menghantarkan mereka untuk saling bertengkar satu sama lain, bahkan beralih status menjadi rival.
Sebuah akhir yang menjadi kesalahan amat fatal, sebab seiring berjalannya waktu, Identitas Azure dalam diri Mark turut murka, lantaran merasa kehilangan sosok hangat Crimson. Gara-gara itu, Mark hanya bisa pasrah, ketika Identitas Azure memberontak padanya, dengan mengusili Crimson dan membuatnya kesal demi mendapat perhatian sang matahari.
Iya.
Jangan tanyakan betapa frustasinya Mark saat ini, ketika menyadari bila dua Alter Ego di dalam tubuhnya malah saling bermusuhan gara-gara "jatuh" pada orang yang sama.
Sialan.
Apakah dengan ini Mark bisa mengatakan, bila level tertinggi dari kecemburuan adalah cemburu pada diri sendiri?
Sial.
Mark pusing.
Bagaimana tidak?
Bahkan Mark sendiri, sebagai diri Mark yang nyata, bukan sebagai identitas buatan yang tercipta dalam bentuk Minhyung maupun Azure, sampai sekarang pun benar-benar tidak berani mengakui bila dirinya memang menaruh hati pada Haechan.
Dan kini, dua Alter Ego dalam tubuhnya, malah secara blak-blakan menunjukan rasa cintanya pada Haechan?
Sumpah.
Mark ingin sekali menghilang dari Bumi.
Apalagi setelah menyadari bila Ten memanfaatkan semua itu untuk menyindirnya secara bertubi-tubi seperti saat ini.
"Serius, apa susahnya kau mengaku jika kau sudah jatuh cinta pada putraku..." ucap Ten sebelum mendekatkan bibirnya pada telinga Mark; hendak berbisik dengan nada begitu pelan, "...Mark Jung?"
"Master—"
"AZURE JELEEEK!"
Oke.
Baiklah.
Suara Haechan tadi benar-benar menggelegar, hingga membuat Mark tidak sempat melanjutkan perkataannya, oleh karena fokusnya langsung tertarik secara penuh pada Sang Crimson yang kini terlihat berdiri tegak di tengah-tengah Ring.
"KAU LIHAT?! AKU BISA MENGALAHKAN RUBY! AKU PASTI JUGA AKAN MENGALAHKANMU! TURUN KAU! BIARKAN AKU MENGHAJARMU!"
"YA! AKU KALAH KARENA KAU SEDANG BERUNTUNG CRIMSON!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Reverse
Fiksi Penggemar"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
Chapter XCIII (Mark's Hidden Memory No. 3)
Mulai dari awal
