-menuju Medan perang-

990 135 5
                                    

Sejak hari itu [Y/N] tidak seceria dulu lagi, tak ada candaan aneh yang dia ucapkan tak ada tawa yang selalu menghiasi wajahnya.

Dia berubah menjadi seorang gadis yang pendiam dan tertutup, hanya mengasah kemampuan pedangnya hari demi hari.

Setelah kematian Anas di tangan [Y/N]
Claude langsung di nobatkan menjadi raja dengan suka cita, banyak yang memuji bakat dan juga keadilannya.

Pilihan yang tepat menjadikan Claude Raja, semua rakyat damai dan tentram. Sebenarnya mungkin jika Anas memerintah maka keadaan juga akan sama namun apa boleh buat, di hari penobatan Anas itu juga menjadi hari kematiannya.

Clang! (Suara pedang jatuh)

[Y/N] menatap tangannya yang berdarah Karna tanpa sengaja tergores pedang ketika sedang menghayal.

Ingatan tentang hari itu terlintas lagi di pikirannya setelah melihat darah mengalir dari luka di tangannya.

Dia mengepalkan tangannya kemudian berbaring di rumput, wajah cantiknya di hiasi keringat.

"[Y/N]....."

"Kakak?"

Kei perlahan berjalan mendekat, [Y/N] bangun dari tidurnya kemudian duduk.

"Jangan menyalahkan dirimu"

"......."

"Katakan sesuatu" ucap Kei, dia sudah sangat tersiksa melihat adiknya yang begitu dia sayangi tiba-tiba berubah menjadi pendiam dan tertutup

"Aku tidak menyalahkan diriku" ucap [Y/N]

"Kemana [Y/N] yang ceria itu pergi? Kenapa kau berubah menjadi seperti ini"

"Aku sudah dewasa kak, tentu saja semua manusia akan berubah seiring berjalannya waktu"_[Y/N]

"Tapi manusia tidak akan berubah secepat ini"_Kei

"Aku akan berlatih lagi" [Y/N] memilih untuk menghindari topik aneh yang selalu dibahas kakaknya.

"[Y/N]?! Tanganmu terluka!!" Kei menarik tangan [Y/N] agar ikut dengannya untuk mengobati luka itu

"Tuan putri!" Seorang menerobos masuk membuat [Y/N] mengerutkan keningnya.

"Masuk seperti itu tidak sopan John" ucap [Y/N], Kei yang juga berada di ruangan itu menatapnya dengan heran

"Saya ingin melaporkan bahwa kerajaan Abys memukul mundur pasukan yang ada di perbatasan, semua Ksatria diminta untuk menghadap yang mulia raja sekarang" [Y/N] mengambil jubahnya

"Ayo pergi John" ucap [Y/N], Kei menahannya.

"Kau..... Tidak berpikir untuk ikut maju ke Medan perang kan? Itu adalah kerajaan Abys loh! Tempat para monster!"

"Aku adalah kepala Ksatria devisi 2 dan itu adalah tugasku kak"

"........"

"Kalau begitu, aku pergi"

[Y/N] bergegas pergi menuju istana untuk pertemuan itu, semua Ksatria berkumpul disana. Claude memerintahkan sebagian kesatria untuk memberikan bala bantuan, dan
[Y/N] menjadi salah satu orang yang harus ikut ke Medan perang

"[Y/N] De Raychel aku ingin berbicara empat mata denganmu setelah rapat ini"

"Dengan senang hati yang mulia" [Y/N] membungkuk hormat.

Setelah rapat selesai, [Y/N] berbicara empat mata dengan Claude di ruang tamu istana.

"[Y/N] kumohon jangan pergi ke perbatasan, itu tempat yang sangat berbahaya bagimu!"

𝐂𝐥𝐚𝐮𝐝𝐞 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐗 𝐀𝐧𝐚𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢𝐮𝐬 Where stories live. Discover now