-Penelope-

841 144 16
                                    

"kau baik-baik saja? Kenapa kau sendirian disini?" Gadis Berambut coklat dengan mata hijau itu menatap Claude.

"Ah! Yang mulia pangeran?!" Pekik Penelope ketika mata mereka bertemu.

"Maaf, Perkenalkan nama Saya Penelope Judith"

"Hum....yah"

"Mengapa anda disini? Pesta dansanya sudah dimulai"

"Aku hanya ingin mencari angin" jawab Claude, Penelope menyeringai. Dia duduk di dekat Claude

"Kalau begitu izinkan saya Menemani anda" Ucap Penelope, Claude tidak merasa terganggu jadi dia membiarkan gadis itu Duduk di dekatnya.

Tak lama kemudian setelah itu mereka dipertemukan lagi di istana kerajaan Dimana Claude di perintahkan untuk bertunangan dengan Penelope.

"Claude selamat" ucap Anas.

"Terima kasih kakak" meski begitu wajah Claude tidak senang, Bagaimana dia bisa bertunangan dengan gadis yang tidak dia cintai? Namun bagaimana bisa pula dia terus mencintai tunangan kakaknya.

"Saya tidak menyangka yang mulia, Mulai sekarang saya adalah tunangan anda" Penelope menghampiri ketiga orang disana.

"Oh, kau Penelope Judith? Kau pasti sudah tau aku tapi aku akan memperkenalkan diriku kembali, Aku [Y/N] De Raychel"

"Saya Penelope Judith, salam kenal putri" mereka berbincang ringan namun Mata Judith tidak fokus, matanya selalu saja melirik Anas yang ada di samping Claude.

"Oh, kau mau gabung? Kami akan minum teh di taman" [Y/N] tersenyum memegang tangan Penelope

"Jika anda tidak keberatan, dengan senang hati"

Keempat orang itu berkumpul dalam satu meja dimana mereka menikmati dessert lezat dengan Teh yang Enak.

"[Y/N] kue Cokelat...." Kedua pangeran itu menyodorkan kue cokelat untuk [Y/N] membuat [Y/N] gugup.

"Claude bukankah seharusnya kau lebih perhatian dengan tunanganmu sendiri? Dia ada tepat di sampingmu" ucap Anas, meski bibirnya tersenyum tapi dia sedang jengkel.

"[Y/N] juga merupakan sahabatku"

"Tapi dia tunanganku"

"Masih calon, kalian belum menikah"

Lihatlah ekspresi kedua Pangeran yang sedang memperebutkan seorang gadis, Penelope yang sendari tadi melihat itu mengigit bibirnya.

'Apa-apaan!!! Kenapa Kedua pangeran berdebat memperebutkan tentang Kue cokelat untuk diberikan pada Wanita itu!'

'Dasar wanita sialan!' Penelope mengigit bibirnya, menahan semua Rasa kecemburuan yang menguap dari hatinya.

"Baiklah sampai jumpa lagi yang mulia, putri [Y/N]" Penelope membungkuk hormat lalu berjalan pergi di antar oleh Claude yang merupakan tunangannya.

"Nah, sekarang tinggal kita berdua. [Y/N] maukah kau jalan-jalan denganku?" Anas membungkuk lalu mengulurkan tangannya.

"Hehe, Anas kau selalu saja bersikap manis! Itu terlihat lucu" [Y/N] meraih uluran tangannya.

Mereka berjalan-jalan di sekitar taman, [Y/N] duduk di tengah taman bunga kemudian mulai merangkai. Sementara Anas memperhatikan dari Dekat

"Selesai!" [Y/N] menaikkan hasil karyanya dengan Wajah senang.

"Anas, Sini! Menunduk sebentar" mendengar itu Anas menuruti keinginan Calon istrinya, [Y/N] meletakkan karangan bunga di atas kepala Anas.

"Padahal umurmu sudah 10 tahun, Kau masih saja seperti anak kecil"

𝐂𝐥𝐚𝐮𝐝𝐞 𝐗 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫 𝐗 𝐀𝐧𝐚𝐬𝐭𝐚𝐬𝐢𝐮𝐬 Where stories live. Discover now