25. SUKA KAMU?

6 1 0
                                    

"udah percaya kan kalau mereka ga pacaran?" ucap Al saat Iqbaal duduk di samping nya.

"Apa yang Lo tunggu, kalau suka tembak aja. Keburu si Eki beneran tembak gimana?" tambah Abi.

Iqbaal hanya diam saja.

"Berarti bukan jodoh," balas Iqbaal Setelah beberap detik diam.

"Lo ga usaha bego."

"Atau mau gua yang ngomong ke Sasa?" Tanya Al.

"Ga!"

"Lo lambat sih."

"Apa yang lo tunggu? Dia di miliki beneran sama orang?" Tambah Abi.

"Di suruh balikan sama Bella ga mau. Di suruh nembak Sasa diam aja," Al terlihat kesal dengan tingkat temannya itu.

"Yaudah sih."

"Cepetan keburu di ambil orang loh," ucap Abi lagi.

"Kalau dia ga suka sama gua gimana?"

"Mana lo tahu kalau ga coba, lo takut di tolak? Mana ada yang berani nolak seorang Iqbaal Abian Reymond," ucap Al.

"Kali ajakan selera Sasa bukan kayak gua. Siapa tahu seleranya kayak Eki beneran gimana?"

"Cape baal gua bicara sama Lo."

Abi berjalan pergi, dia sudah capek memberikan saran ke Iqbaal yang terus saja memikirkan hal yang belum pasti adanya.

***

Sasa duduk di ruang tamu, menikmati secangkir kopi miliknya.

"Apa tipe idaman Iqbaal kayak aku? Tapi masa sih kayak aku. Apa yang diidamkan dari aku? Menurut ku aku biasa aja," ucap Sasa menatap dirinya di cermin handphone.

"Andai aja Iqbaal jadi pacar ku," ucapnya lagi.

"Bayangin aja dulu, kalau kejadian kan ga ada yang tahu," Sasa tertawa melihat tingkah nya sendiri.

Gadis ini benar benar jatuh cinta pada sosok itu. Sosok yang menurutnya menarik dan jauh beda dari mantannya yang hanya dipenuhi dengan hawa nafsu saja.

"Andai aja dia jadi pacar ku, pasti sangat bahagia hidup ini."

Karena bosan di rumah malam ini, Sasa beranjak dari duduknya meraih dompet miliknya. Dia akan keluar untuk jajan malam ini.

"Sasa ke depan yah mau cari makanan," teriak Sasa saat tiba di depan pintu.

Sisi hanya mengangguk saja menatap Sasa kini sudah menghilang.

Sasa berjalan saja, dia tak menggunakan mobil. Karena biasanya jam seperti ini di komplek banyak penjual sate dan batagor.

"Eh abang, udah ku tebak. Pasti ada," Sasa Segera mendekat.

Penjual sate itu yang di perkirakan bernama bang Mamat, kini tersenyum pada Sasa. "Berapa neng?"

"25 aja bang," balas Sasa duduk di kursi plastik.

"Tunggu yah."

Sasa menunggu dengan senang hati satenya selesai di bakar. Sesekali melihat layar ponselnya yang terlihat sangat sepi dari notifikasi. "Andai aja punya pacar, pasti lagi makan berdua," gumam Sasa.

Tiba tiba saja sebuah mobil putih kini berhenti di depan Sasa. Kaca terbuka dengan perlahan, terlihat Gala yang tersenyum pada gadis itu. Sasa meneguk ludahnya menatap Gala yang kini mulai turun dari mobil.

"Ngapain?" tanya Sasa sedikit memundurkan tubuhnya saat Gala mulai mendekat.

"Kok takut sih, gua ga mau ngapa ngapain. Kata Riko, kamu pacaran sama Ekio? Hebat," ucap Gala.

It's You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang