Secara mendadak Mark menghela napas.
"Tapi aku cukup realistis, Master," ungkap Mark sambil bertopang dagu, "Dengan kemampuanku yang sekarang sangat tidak cukup," ungkapnya, "Maka dari itu, aku membutuhkan psikopat sepertimu untuk melatihku."
"Begundal cilik," balas Ten seketika, "Begitu caramu meminta seseorang untuk menjadi gurumu?" lanjutnya dengan kesal, "Kau pikir aku mau menjadikanmu sebagai muridku?"
"Kenapa tidak?"
Lagi, Mark menunjukan senyum miringnya.
"Appa sangat berperan besar pada hubunganmu dan Tuan Johnny di masa lalu," ungkap Mark, "Hanya karena Tuan Shadow adalah mantan pembunuh berdarah dingin seantero dunia perbantaian, bukan berarti Nyonya Seo akan mengabaikan Appa begitu saja kan?"
Ten terkekeh.
"Tuan Shadow yang aku tahu, tetap memiliki Alter Ego lain yang tidak mampu mengabaikan orang yang sangat berjasa dalam hidupnya, bukan?"
Ten tertawa.
"Karena itu, Master," ucap Mark sambil tersenyum, "Mulai dari malam ini, aku akan berlatih sangat keras di bawah bimbinganmu."
"Psikopat cilik."
Pada akhirnya Ten terbahak begitu keras.
"Tapi, yah," lanjut Ten sambil menggelengkan kepalanya singkat; antara takjub dan tidak habis pikir, "Kuakui dari sekian orang yang memohon padaku untuk menjadi muridku, hanya kau yang memenuhi seleraku."
Mark tersenyum kecil.
"Terima kasih, Master. Aku sangat tersanjung."
Ten mendengus geli.
"Kau tahu? Dari sekian banyak orang yang aku latih, tidak ada satu pun dari mereka yang mampu memenuhi ekspektasiku yang sangat tinggi ini," ungkap Ten, "Bahkan meski itu keluargaku sendiri, karena caraku bisa saja menyakiti mereka. Aku benar-benar harus menahan diri."
"Jangan khawatir, Master. Aku tidaklah selembut bayangan orang selama ini saat menjadi Minhyung."
"O ya?"
Secara mendadak Ten mencondongkan tubuhnya pada Mark yang bergeming, berbekal kedua tangan yang menahan berat tubuhnya sendiri di atas meja.
"Kalau begitu apakah perilaku lembutmu kepada Hyuckie juga kepura-puraan semata?"
"..."
"Apa kau sengaja mendekati putraku untuk memastikan bila aku benar-benar adalah Tuan Shadow yang kau cari selama ini?"
"..."
"Aku yakin sebelum kau memutuskan untuk menemuiku seperti sekarang, pastinya kau sudah menyelidiki seluruh informasi yang berkaitan denganku bukan?" ucap Ten lagi dengan senyum tipis yang menyiratkan intimidasi yang begitu kuat, "Kau juga pastinya tahu bahwa kebohongan tidak akan mempan padaku kan?"
"..."
"..."
"..."
"..."
"Master, aku tidak akan bersikap munafik."
"Kau—"
"Tapi aku bisa memastikan, putramu yang sangat indah itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan niatku untuk membalas kebiadaban Dad."
"..."
"Aku memperlakukannya dengan lembut dan begitu menghargainya, karena putramu yang manis itu sangat pantas mendapatkannya."
YOU ARE READING
Reverse
Fanfiction"Bisakah kau berhenti membuatku semakin jatuh padamu?" "Tidak akan. Bahkan semesta telah menuntunmu agar terjatuh padaku. Untuk apa aku melawan takdir?" *** Berawal dari kesalahpahaman "panas" yang tidak sengaja tercipta di salah satu ranjang ruang...
Chapter XCII (Mark's Hidden Memory No. 2)
Start from the beginning
