Chapter XCI (Mark's Hidden Memory No. 1)

Start from the beginning
                                        

"Azure! Kau—"

DOR!

"AZURE!!!"

"Omong kosong."

Lagi, tembakan dari Azure yang kembali melayang pada Jaehyun pun, tak pelak membuat Haechan langsung berlari pada Azure yang masih mengarahkan moncong pistolnya kepada Jaehyun, dengan niat menghentikan kegilaan yang tengah dilakukan oleh rivalnya tersebut.

"Kau!" bentak Haechan murka sambil meraih pergelangan tangan Azure yang memegang pistol, "Apa yang kau—"

"Pudu, aku lelah."

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

DEG!

Haechan tidak mau mempercayai apa yang Ia dengar.

Setidak mampu logikanya untuk menerima, bahwa suara Azure yang baru saja berbicara padanya itu, telah berubah menjadi sebuah suara yang tidak mungkin tidak akan Haechan kenali di sepanjang hidupnya.

Sebuah suara yang kembali menggema, masih di tengah ketidakpercayaan Haechan maupun Jaehyun akan rasa syok yang tak mampu mereka sembunyikan.

"Hendery hyung, Xiaojun."

DEG!

"Kalian bisa menyusul Lele dan 'calon menantuku' di mobil sekarang."

DEG!

"Sepertinya aku butuh privasi untuk berkompromi dengan tunanganku yang sedang tidak waras satu ini."

DEG!

DEG!

DEG!

Dengan gerakan terpatah, Haechan bisa menangkap melalui ekor matanya, bagaimana sosok Hendery maupun kekasihnya yang sempat dinyatakan pingsan oleh Jaehyun itu, entah sejak kapan mampu membalik situasi dengan membuat Agen AS maupun Agen Spade pingsan, lalu membiarkan tubuh mereka tergeletak begitu saja di lantai.

Yang jelas, kepergian Hendery maupun Xiaojun tanpa sepatah kata itu pun, seakan semakin menjebak Haechan untuk tidak mampu menghindar, dari realita yang menunjukan kepadanya, betapa topeng Royal yang melekat pada sosok Azure yang Ia kenal selama ini, telah menghilang dari tempatnya dengan sempurna, hanya untuk menampilkan sesosok wajah yang mampu membuat jantung Haechan nyaris berhenti berdetak seketika.

"Ma-Mark...?"

Iya.

Mark.

Mark Jung.

Jung Minhyung.

Hyungie.

Sebagai identitas asli dari sosok Azure selama ini, yang kini tengah menatap tajam pada Haechan yang begitu membeku pada posisinya.

"SEO HAECHAN!"

DEG!

DEG!

DEG!

Seakan lumpuh, Haechan bahkan tak mampu bereaksi apapun ketika Mark benar-benar telah berdiri tepat di hadapannya, berbekal ekspresi dingin yang menghiasi wajahnya saat mendikte nama Haechan dengan nada bariton penuh penekanan di setiap suku katanya.

ReverseWhere stories live. Discover now