2/1

38 10 0
                                    

Author Pov.

Lebih pagi dari biasanya Natalie sudah bersiap diri dan menyiapkan sarapan untuknya, Rue dan Romeo. Tentu saja itu ia lakukan karena sebelum berangkat bekerja ia harus membantu Noah sesuai kesepakatan mereka. Natalie melakukan kegiatanya dengan senang hati, ia terbiasa ekstra dalam hal bekerja tapi tidak biasa di mata Rue dan Romeo, kedua remaja tampan itu baru bangun saat menemukan Natalie sudah mempersiapkan segalanya dan sedang menyantap sarapanya.

"Pagi, kenapa kau terburu-buru?" Tanya Romeo.

"Pagi adik-adik, oh aku tidak terburu-buru hanya lebih cepat dari biasanya. Mulai hari ini sebelum berangkat bekerja aku ada tambahan pekerjaan." Natalie menandaskan segelas susu.

"Tambahan pekerjaan?" Ulang Rue, ia tidak mengerti.

Natalie mengangguk.

"Mandilah setelah itu sarapan aku harus berangkat sekarang."

Rue dan Romeo melirik jendela dapur.

"Ini masih terlalu pagi untuk pergi."

Natalie mengedipkan kedua matanya.

"Aku tidak mau terjebak macet! aku pergi!"

Rue dan Romen mengikuti Natalie sampai di ambang pintu depan, jelas saja mereka kebingungan tapi tadi Natalie sudah memberitahu mereka dan sudah seharusnya mereka mengerti apa yang Natalie lakukan demi kebaikan mereka.

"Hati-hati!" Seru Rue dan Romeo.

Natalie melambai lalu masuk ke dalam taksi. Di dalam taksi Natalie menarik napas dalam-dalam dan menghembuskanya, hal baru akan segera ia lakukan dan semoga saja bisa berjalan dengan lancar.

******************************

"Sudah sampai Miss." Ucap supir taksi.

Sepertinya ya, Natalie membayar taksinya kemudian keluar dan berdiri tepat di depan pagar rumah Noah. Rumah Noah tidak terlalu besar, tidak juga kecil dan meski ukurannya tidak megah tapi Natalie yakin butuh uang banyak untuk membangunnya terlihat dari gaya bangunanya yang berbeda sendiri dari bangunan sekitarnya.

Semalam Noah mengirim pesan jika Natalie sudah sampai di rumahnya maka Natalie di bolehkan langsung masuk tanpa harus menghubungi Noah, awalnya Natalie ragu tapi Noah memberikan alasan yang cukup masuk akal hingga membuat Natalie mengerti. Dan sekarang layaknya tuan rumah Natalie membuka pintu utama rumah Noah, masuk dan menutup pintu di belakangnya. Natalie menyusuri rumah Noah dengan hati-hati meski telah di beri izin tapi Natalie tetap sopan. Menurut Natalie gaya rumah Noah unik, baru masuk kau akan di suguhkan pemandangan dapur kemudian ada dinding yang menghalang sebuah ruangan yang ternyata terlihat seperti ruang tamu dan kamar, selanjutnya Natalie tidak bisa menjelaskan karena ia baru pertama kali melihat gaya rumah seunik itu.

"Mr. Maximillian?" Panggil Natalie karena sedari tadi menyusuri rumah Noah dan tidak menemukan penghuninya tapi tv menyala tanpa suara.

"Awas!" Seru sebuah suara.

Natalie menengadahkan kepala, terkejut ketika Noah melompat dari atas, ia tidak sempat menghindar hingga ia jatuh bersama Noah. Mata Natalie terpejam karena ia pikir akan sakit tapi ternyata mereka jatuh di atas matras. Perlahan Natalie membuka matanya dan ia di suguhkan pemandangan Noah di atasnya bertahan dengan lengan-lengan kuat di kedua sisi tubuhnya. Mendadak Natalie mengalami senam jantung.

Ya Tuhan, apa ini!. Batin Natalie.

Lama mereka saling tatap hingga akhirnya Noah berdiri, ia juga membantu Natalie berdiri. Dan suguhan wajah berkeringat serta tubuh bagian atas Noah tanpa baju menjadi pemandangan selanjutnya, Noah begitu tampan dan atletis.

DEAR MINEWhere stories live. Discover now