09. Ethan

117 14 0
                                    

Beberapa tahun setelah kematian Jay maupun Ethan, semua mulai melupakan keberadaan Jay maupun Ethan. Padahal, beberapa tahun lalu saat Jay dan Ethan baru saja meninggal, orang-orang masih sering membicarakan mereka karena mereka meninggal di usia yang masih sangat muda. Bahkan, orang tua Jay saja sudah lupa dengan Jay, mereka tidak pernah lagi berkunjung ke makam Jay. Dari desas desus kabar yang terdengar, orang tua Jay keduanya telah pindah ke Belanda. Makanya, sekarang Jay benar benar sebatang kara.

Sedangkan Ethan, hampir tiap hari hantu itu masih menggalau lantaran tiap hari Ethan disuguhkan pemandangan keluarga kecil milik Winnie dan Sergio. Yup, dua insan itu telah menikah dan telah dikaruniai seorang anak laki laki. Kebetulan sekali keluarga kecil itu tinggal di dekat pemakaman, jadi hampir setiap hari Ethan pasti melihat Winnie ataupun Sergio jalan jalan sore bersama putra mereka—Albert.

"ETHAN! LIHAT WINNIE BERKUNJUNG BERSAMA ANAKNYA," teriak Jay. Sekarang posisinya, Jay lagi duduk di dekat makam Ethan sedangkan Ethan sedang duduk di gazebo yang cukup jauh dari makamnya. Sehingga, Jay harus berteriak agar Ethan dapat mendengarnya.

"Ini siapa ma?" Tanya putra kecil Winnie.

"Ini om Ethan, dia sahabat mama," jawab Winnie.

Albert hanya memandangi pusara Ethan. Di umurnya yang ke 3, tentu saja Albert masih belum tahu apa artinya meninggal. 

Winnie sengaja berkunjung ke makam Ethan, lantaran semalam dia baru saja mimpi Ethan dan saat terbangun Winnie jadi merasa bersalah pada Ethan. Winnie merasa bersalah kerena dia sudah selingkuh dari Ethan di saat Ethan sedang sakit.

Winnie juga membawa bunga untuk Ethan. Bunga anyelir berwarna putih. Winnie sangaja membawakan bunga itu karena bagi Winnie bunga itu mengambarkan perasaannya saat ini. Winnie ingin berterima kasih dengan Ethan karena selama beberapa tahun dia berpacaran dengan Ethan banyak sekali kenangan kenangan indah yang mereka ukir bersama, makanya Winnie memilih bunga anyelir warna putih itu.

Tak lupa juga Winnie berdoa agar Ethan dapat beristirahat dengan damai. Setelah itu, Winnie dan Albert pun pulang meninggalkan arwah Ethan yang masih memandangi sepasang ibu dan anak itu.

"Anyelir putih? Kau suka bunga anyelir?" Tanya Jay.

"Tidak, aku tidak suka bunga," jawab Ethan. Semasa hidupnya, Ethan memang tidak suka bunga kerena dia alergi dengan serbuk sari. Dia akan bersin bersin jika berada di dekat bunga.

"Lantas, mengapa dia memberimu bunga?" Tanya Jay. Ethan sendiri juga tidak tahu, mengapa Winnie mengiriminya bunga. Apakah mantan kekasihnya itu sudah lupa jika Ethan alergi bunga?

"Anak muda, bunga itu memiliki arti. Dia memberikanmu bunga anyelir karena dia ingin berterima kasih padamu. Entah, aku juga tidak tahu kenapa noni itu berterima kasih padamu. Tapi aku yakin, dia memberi bunga itu bukan karena asal pilih. Aku juga yakin, kau pasti tahu alasan mengapa dia ingin berterima kasih padamu," saut salah satu hantu kakek tua.

Ethan hanya termenung, sebenarnya dia juga tidak tahu kenapa Winnie memberinya bunga. Yang Ethan ingat selama dia berpacaran dengan Winnie, dia selalu memperlakukan Winnie dengan baik begitu pula sebaliknya. Saat itu, Ethan merasa pusat kebahagiaannya adalah Winnie, asal Winnie senang Ethan pun senang. Ethan juga merasa kalau masa pada saat dia berpacaran dengan Winnie banyak sekali kenangan indah, mungkinkah karena itu Winnie berterimakasih padanya?

Entahlah, Ethan juga bigung. Ethan jadi berpikir, sekarang pun Winnie sudah bahagia dengan keluarga kecilnya, barusan juga Winnie berterima kasih pada Ethan, Winnie juga pamit akan melupakan Ethan, dia berserta suami dan anaknya akan pindah ke luar pulau. Jadi, besok Ethanharus mulai berdamai dengan masa lalu, dia harus benar benar melupakan Winnie. Winnie sudah bahagia dengan kehidupannya yang sekarang oleh kerena itu Ethan juga harus bahagia.

Tiba tiba saja, tubuh Ethan bercahaya dan perlahan tubuh Ethan mulai memudar. Ethan panik, bigung, sekaligus takut. Di sisi lain, Jay jauh lebih panik di bandingkan Ethan. Jay lari-lari kesana kemari meminta bantuan hantu hantu lain. Tapi, tak ada  satupun yang peduli.

"Biarkan saja, dia itu mau reinkarnasi," ucap hantu kakek tua yang tadi memberitahu arti bunga anyelir putih.

"Reinkarnasi? Tapi kan dia harus punya kekasih dulu baru bisa mewujudkan impiannya setelah itu baru reinkarnasi," ucap Jay.

"Hey bodoh, itu berarti hal yang harus dia selesaikan sebelum meninggal bukanlah berpacaran melainkan hal lain," jawab kakek itu.

"Jay, bisakah kau kemari. Setidaknya temanilah aku sebelum aku reinkarnasi," panggil Ethan. Jay duduk disebelah Ethan yang sudah mulai transparant.

"Jay, makasih telah jadi teman baikku selama 3 tahun ini. Jangan lupa untuk bahagia, semoga kita bisa bertemu dikehidupan selanjutnya," pamit Ethan seperkian detik sebelum dia benar benar menghilang.

Sebelum benar benar menghilang, Ethan baru sadar, kalau selama ini impian dia bukanlah memiliki kekasih melainkan dia ingin melihat orang yang dia sayangi—Winnie bahagia. Sekarang, Winnie sudah bahagia, jadi impian Ethan sudah terwujud.

Sepeninggal Ethan, Jay jadi sedih. Dia jadi tidak punya teman lagi. Bosan sekali rasanya harus sendirian, padahal selama ini Jay kan selalu bersama Ethan. Mereka berdua sudah seperti sahabat sejati, mana dia masih harus menunggu ratusan tahun lagi baru bisa bereinkarnasi.  Iris sekali jay. Tapi, sejujurnya Jay juga senang sahabatnya itu bisa bereinkarnasi. Semoga saja, di kehidupan selanjutnya, Jay bisa bertemu dengan Ethan lagi dan berteman lagi dengannya.

Hello! Mr Ghost  • Jay EnhypenWhere stories live. Discover now