Prolog

31 2 1
                                        

[ prolog ]


"Kris?" 

"Hi, Ann!"

"Mau nambah tato lagi?" tanya Ann. Dia baru menyadari bahwa belakangan kunjungan Kristian semakin sering. 

Lelaki itu menyunggingkan senyuman tipis. "You know me so well, Ann."

Ann menatap Kristian dengan prihatin. "Belum bisa lupa, ya?"

"Hm? Lupa apa?"

"Rasa sakitnya ditinggalin cinta pertama, Kris. Jangan pura-pura bego, deh."

Ann tidak mau menyebutkan nama cinta pertama Kristian karena sudah menjadi rahasia umum bahwa lelaki itu tidak mau mendengarnya lagi. Tak mau mendengar tapi tidak bisa melupakan. Entah apa maunya lelaki tampan itu.

"Sekarang lo juga ikutan gosip, Ann?"

Ann mendengkus dengan balasan sinis Kristian. 

"Don't denial it, Kris. Cinta pertama akan selamanya menjadi yang paling berkesan. Sayangnya, cinta pertama memang nggak pernah bisa dimiliki."

Kristian terlihat melamun untuk sesaat. Ann mengganggu lamunan itu dengan bertanya, "Jadi, mau tato apa kali ini?"

Kristian membuka layar ponselnya dan menunjukkan tangkapan gambar di galeri yang diberi sandi. Mata Ann melebar saat mendapati gambar apa yang ingin diabadikan di tubuh lelaki itu.

"What the hell!? Lo serius???"

"Apa pernah gue main-main?"

Ann kini melayangkan tatapan bingung sekaligus kasihan. "Lo bener-bener gila, Kris. Baru kali ini gue dapet klien yang mengabadikan posisi seks lo sendiri!"

"Nggak perlu banyak omong, Ann. Just do it!"

Ann menggelengkan kepalanya dramatis. "Lo bener-bener nggak bisa move on sampe foto lo lagi nge-seks sama first love lo itu masih lo simpen, ya?"

Kristian mengetatkan rahangnya. "Gue nggak mau move on," ucapnya mengejutkan Ann.

"Hah? Gimana?"

"Gue bakal kirimin hasil tatonya dan ganggu hidupnya supaya dia inget, posisi itu yang paling dia suka."

Sepertinya Kristian sudah gila.

I'M CALLING FOR YOUWhere stories live. Discover now