03

170 16 0
                                    

3 tahun yang lalu

bocah berumur 15 tahun itu menangis di taman,dia menutupinya dengan hoody nya yang over size, punggung anak itu terlihat bergetar.

Bian pov

hari itu bian berjalan di trotoar dekat rumah nya, ia berencana akan ke taman di dekat rumah nya.
saat sudah sampai ia ingin langsung ke tempat favoritnya, ayunan... yap taman ini dan ayunan ini adalah tempat favorit nya, saat ia sedang sedih, atau saat ia harus lari dari masalah yang terus menerus menerpa bian. orang tua nya yang terus bertengkar, membuat ia akhirnya memutuskan menyendiri di tempat yang nyaman dan sepi. menurutnya taman itu adalah tempat yang sepi, bahkan kadang ia bisa seharian di tempat yang sama.

saat sudah dekat dengan tempat favoritnya, ia melihat orang lain, ini untuk pertama kali nya ia melihat orang lain di taman ini, bahkan ia menempati tempat nya.

"heii, ini tempat ku, kenapa kamu di sini"
anak itu tampak berusaha menutupi wajah nya dengan tudung hoody nya.

"bukan kah ini tempat umum"
ucap anak lelaki itu hendak berdiri pergi.

bian menarik tangan anak itu. "duduk lah,kali ini ku biarkan kamu duduk di tempat favorit ku,tapi lain kali jagan harap"
"aku tau kamu lagi ga baik baik aja,kamu boleh kok kalo mau cerita, aku juga lagi ga baik baik aja,makanya aku ke sini,di sini selalau sepi,jadi aku ngerasa nyaman aja sendiri di sini,tenang gituuu" alex hanya menatap ke arah bian
'kenapa bocah ini sangat cerewet' batik alex

"aku tau aku cerewet,aku tau aku tampan,jangan terus melihat ku seperti itu"
dengan percaya dirinya bian berkata dengan lantang.

"hemmm menangis lah jika ingin menangis, kau tak perlu selalu merasa bahwa diri mu kuat, terkadang kamu harus menangis, supaya kehidupan mu seimbang"

bak mengucap mantra nan ajaib,setelah bian mengucapkan itu,punggung anak itu mulai bergetar lagi.
"hei apa kau benar benar menangis, apa masalah mu sangat berat? " tanya bian sambil menepuk nepuk pundak anak itu.
"kau bisa bercerita dengan ku setelah kau tenang"
anak itu lagi lagi menatap bian.
"apa wajah ku benar benar tampan saat ini? kenapa kau terus menerus menatap ku?"
" cantik" jawaban lirih dan sedikit serak khas orang menangis dari anak itu.

"bian" ucap bian sambil mengulurkan tangan nya.
anak itu hanya menjabat tangan tanpa memberi tahu nama nya.
"bisa aku tau nama mu tuan?" tanya bian sambil berusaha melihat wajah anak itu.
"bisa aku tidak memberi tahukan nama ku?"
"heem baik lah, jadi apa kau akan bercerita sekarang?"
"teman ku meninggal kan ku, mereka bilang mereka ingin berteman dengan ku karna mereka akan makan gratis, dan mereka akan bisa memiliki apapun, uang, kepopularittasan"
"aaa jadi kau di manfaat kan? lalu sekarang kau menangis karna mereka meninggal kan mu?"
" aku menangis karna ini tugas pertama ku dari ayah ku"
bian tampak tak paham,melihat itu anak itu membuka suaranya lagi
"tugas pertama ku adalah membunuh mereka"

"hahahhhahaah" tawa itu membahana,keluar dari mulut bian begitu saja, saat melihat ekspresi anak itu, ia paham bahwa ini serius,jadi ia diam.
"kau tidak takut?"
"kenapa aku takut,aku bahkan tidak mengenal mu,aku tidak mengkhanati atau memanfaatkan mu seperti teman teman mu kan? kenapa aku harus takut?"
anak itu melihat bian,bian sangat manis saat ini di mata nya.
"ini,ku berikan pada mu, sepertinya kali ini masalah mu lebih berat dari ku"
bian memberikan es krim yang ia beli saat ingin menuju ke taman, eskrim rasa stoberi kesukaan nya itu ia berikan untuk orang lain. padahal biasanya ia tidak akan membagi hal hal yang menjadi hak nya, dan kesukaan nya, es krim stoberi, taman ini, gayunan favoritnya.

"aku akan pergi,ku rasa orang tua ku sudah berhenti berkelahi, cepat lah pulang, kau akan di culik jika terus di sini"
tak lama bian pergi.

sejak saat itu setiap pukul 4 sore anak itu akan di taman menunggu bian, ia berharap bisa bertemu lagi, tapi itu hanya harapan belaka,nyatanya sudah hampir sebulan ia belum menemukan bian nya.

akhirnya anak itu memutuskan pulang, setelah sampai di rumah ia menuju dapur membuka freezer, melihat es krim rasa stoberi, ia mengingat sudah hampir sebulan ia menyimpan nya.

hingga 3 tahun kemudian.....

brukkkk

"emm maaf kak"

orang yang di tubruk bian, membantu bian mengambil beberapa buku yang jatuh. terlihat klise bukan pertemuan mereka.

setelah memberikan buku nya ke bian, anak itu terlihat memandangi bian dari atas hingga bawah.

'akhirnya aku menemukan mu' batin anak itu yang tak lain dan tak bukan adalah alex.

tanpa bian sadari lelaki yang ia tumbur adalah lelaki yang 3 tahun lalu mengambil hal hal favoritnya, ia tak mengenali wajah alex, justru ia malah jatuh ke pesona alex.

alex yang sekarang memang berubah total.
dan semenjak itu bian memutuskan untuk menjadikan alex crus nya, mencintai secara diam diam.

Dan tanpa bian tau sebenarnya jauh dari itu alex lah yang lebih dulu menaruh hati terhadap bian.
mencari sampai hampir menyerah,dan di pertemukan dengan cara klise seperti ini. menurutnya saat ini takdir sedang bermain main dengan nya, tapi apa anak itu tak meningat nya?

my idol is boyfriend (hiatus)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ