Forest Of Heyna

26 4 0
                                    

CHAPTER SEBELUMNYA

↓↓↓...↓↓↓

"Sebenarnya, apa yang membuat aku terpilih untuk di reinkarnasi kan ke dunia Vraess?" Tanyaku kepada Aleesha yang mendekatkan wajahnya ke wajahku.

"Takdir."

↑↑↑...↑↑↑

...

Takdir katanya?

"Aku sudah memprediksi kan nya. Kamulah orang yang tepat untuk di reinkarnasi kan ke dunia Vraess."

"Sebenarnya banyak manusia dari duniaku pergi ke Vraess untuk menebus dosa-dosa mereka di kehidupan sebelumnya. Begitu juga dengan manusia di dunia-dunia lain. Tetapi hanya jiwanya saja, tidak dengan ingatan di kehidupan lama." Aleesha perlahan menjauhkan wajahnya dariku.

Aleesha memperlihatkan kepadaku tentang konflik-konflik yang terjadi di Vraess, hanya dengan sekali jentik jari.

"Banyak makhluk di Vraess yang haus akan kekuatan."

"Aku ingin dirimu menciptakan perdamaian di dunia Vraess. Jadilah yang tak terkalahkan. Makanlah makhluk yang haus akan kekuatan itu untuk mendapatkan kekuatan mereka." Aleesha mundur perlahan dengan kakinya yang tak menapak di lantai, kembali duduk di singgasananya.

"Kalau mereka yang rakus, dunia Vraess akan hancur. Tapi jika kau yang rakus, akan tercipta perdamaian." Kata Aleesha tersenyum tipis.

"Anu... Dewi Aleesha, apa yang dimaksud dengan memakan jiwa? Maksud anda saya harus menjadi kanibal?" Aku mengatakannya dengan wajah kebingungan dan sedikit shock.

"Apa yang kamu katakan? Kau gila? Kau hanya perlu memakan jiwa bukan raga." Ucap Gluttony.

Aku memiringkan kepalaku sedikit ke samping. Aku tidak mengerti apa maksud dari perkataannya.

Seorang Dewa polos yang dari tadi hanya duduk diam di singgasana. Akhirnya berbicara. "Kau adalah pemangsa yang hebat, aku sudah melihat takdirmu." Ucap Dewa Cronus.

"Sudah saatnya anda di reinkarnasi kan." Ucap salah satu malaikat tepat berada di samping Dewa Cronus.

"Ehhh? Tunggu sebentar, saya mempunyai dua permintaan." Aku memohon.

"Berikan saya nama yang baru, Tuhan Aleesha."

Aha-

"BUAHAHAHAHAHAHAHSBUAHAHA!!!" Vraess yang awalnya sedang beradu mulut dengan Gluttony seketika berhenti karena mendengar apa yang dikatakanku.

Dia malah tertawa keras.

"Itu karena aku tidak ahli dalam memikirkan nama apa yang cocok untukku. Kalau Dewi Puspita itu rasanya sangat pasaran!" Aku mengerutkan alisku marah kepada Vraess karena telah mentertawakan diriku.

"BAIKLAH, BAIKLAH. Maaf dehhh...." Vraess meminta maaf sambil merapatkan tangannya.

"Baiklah" Ucap Aleesha dengan mimik datar.

"LANGSUNG DISETUJUI SECEPAT ITU KAH?!?" Teriak Vraess.

"Fufuufuu~~ Aleesha memang seperti itu dari dulu" Ucap dewi menggoda di samping Gluttony.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Violetta Soul Predator | Primordial GodWhere stories live. Discover now