Violetta Soul Predator | Primordial God

Kayangan

...

TERLAHIR KEMBALI MENJADI ANJING?!

Ya!! Itu benar.

Awalnya aku manusia yang hidup di dunia seperti kalian. Aku meninggal karena sebuah bencana tsunami hebat di Palu. Lalu aku di reinkarnasi kan oleh Primordial dari dunia ini untuk menjadi entitas tertinggi.

Aku manusia yang meninggal sebab bencana tsunami Palu di Indonesia.

Saat-saat terakhir ku masa harus diceritakan?

Malu-maluin sih tapi yasudah lah akan ku ceritakan, kalau tidak, cerita ini gak bakal nyambung.

...

Sebelum aku di reinkarnasi kan, namaku adalah Dewi Puspita.

Namanya pasaran banget kan?

Baiklah! Aku tahu itu, jangan salahkan aku.

Meski begitu, itu adalah nama berharga yang diberikan oleh ayahku.

Aku seorang wanita dewasa yang bekerja di kejaksaan.

Hidupku sangat membosankan.

Aku tidak pernah punya pacar. Menurutku pekerjaan itu lebih penting dari pada mengurus percintaan yang ribet.

Aku lebih mementingkan diri sendiri, dari pada mengurus percintaan. Aku benar-benar mencintai diri sendiri.

Meski tidak pintar, tapi aku bisa membeli kebutuhan dengan uangku sendiri, dan aku bangga pada diriku.

Selama hidup aku hanya ingin uang. Tanpa uang aku tidak bisa bahagia, itu prinsipku sejak kecil.

Aku bekerja terus menerus, menjauhkan diri dari orang-orang, selalu saja seperti itu.

Hingga saat aku hendak pergi ke kantor, gempa besar terjadi di Kota Palu.

Aku segera berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diriku dari gempa dahsyat itu.

Gempa itu benar-benar dahsyat!

Petugas mengevakuasi para warga.

Setelah menunggu lama, situasi sudah sedikit membaik, aku memutuskan untuk tidak jadi pergi ke kantor.

Aku melihat-lihat sekitar.

Banyak rumah yang roboh akibat gempa bumi dahyat itu. Termasuk kost-kostan ku juga, tempat parkir menjadi kotor.

Tunggu sebentar...

Gempa bumi tadi benar-benar dahsyat! Biasanya setelah terjadi gempa dahsyat, akan terjadi sesuatu yang...

Itu benar! Tsunami.

Kemungkinan besar tsunami akan terjadi.

Diriku segera berlari menuju daratan tinggi untuk menghindari tsunami yang akan terjadi.

Terdengar suara teriakan dari warga sekitar.

"AIR LAUT NAIK!!!"

Semua warga berlarian menuju ke tempat yang lebih tinggi.

Aku sudah menduganya.

Saat hendak mengevakuasi kan diri. Aku melihat anjing liar terinjak-injak oleh warga yang panik.

Anjing itu mengeluarkan isi perut dari mulutnya.

Rasanya aku ingin muntah.

Aku jijik melihat pemandangan yang tidak mengenakkan itu, tapi disisi lain aku kasihan melihat anjing itu terinjak-injak oleh warga yang sedang melarikan diri.