"Kau tidak apa namtan" Tanya davikah pelan dan lembut, walau pun dia kesal dengan suaminya dan putri nya ini, tetapi sebagai ibu yang baik dia tidak bisa untuk mendiamkan putri yang di rawatnya dengan waktu yang ama

"Tidak apa mama, apakah mama baik baik saja" Tanya namtan khawatir

"Tentu saja mama baik baik saja"

Namtan yang tersadar jika foto milik nya telah tejatuh beberapa segera mengambil sebelum ibunya dapat melihat, namtan bahkan menarik dengan cepat foto yang berada di dekat sang mama, dan untung saja foto itu tidak ada yang terbuka, entah keberuntungan darimana namun namtan benar benar bersyukur

"Itu apa" Tanya davikah penasaran

"Bukan apa apa mama, ini hanya foto ku dan teman sewaktu kita bertemu" Sangkal nya dengan senyuman manis

"Ahh baiklah mama ingin ke dapur terlebih dahulu"

"Ya ma"

Namtan menghembuskan nafas kasar, untung saja mamanya tidak sedetail biasanya, karena  jika itu mamanya yang seperti itu, pasti namtan saat ini sudah di ceramahi dan mungkin juga sudah di bentak karena mempermalukan martabat keluarga
kittisawat

Tepat saat namtan meninggalkan tempat itu, satu dari penghuni dari mansion kittisawat datang dengan membawa tas dan langkahnya sontak saja terhenti melihat ada selembar foto yang berada di dekatnya sedikit bersembunyi di dekat meja

"Apa ini" Tanya nya tajam

Rahangnya mengeras dan dingin

.

Porsche menggeliat pelan saat wajahnya terkena sinar matahari, sedikit menganggu nya namun Porsche terseyum senang karena ini adalah pagi yang indah menurut nya, jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi, sudah waktunya untuk dia membersihkan diri dan mulai mencari sarapan atau bisa saja Porsche meminta untuk pelayan membawa nya ke dalam kamar nya

Saat akan bangun Porsche merasakan aneh, tangan nya meraba raba bagian samping miliknya, tempat itu masih hangat seperti ada seseorang yang menempati sebelum nya, atau ini hanyalah jejak nya sendiri yang menyisakan kehangatan di sana

"Hanya perasaan ku saja" Pikir nya

Tidak hanya itu saja Porsche menemukan bekas gelas yang seperti meminum cairan berwarna merah, langkah nya yang ingin pergi menuju kamar mandi kini Porsche langkah kan menuju gelas itu

Hemssshh

"Wine" Gumam Porsche kembali

Porsche yang menghirup gelas itu yang berbau wine tua segera waspada dan mencoba menatap sekeliling, jangan jangan ada seorang penyusup di dalam kamar nya, Porsche yakin jika dia tidak meminum wine sama sekali, dan Porsche sudah merasa kejanggalan di dalam kamar ini

Porsche segera berlari menuju telfon hotel memencet tombol 3 yaitu panggilan penting untuk mengonfirmasikan pada lobby yang terdapat resepsionis

Tut

Tut

"Halo selamat pagi ada yang bisa saya bantu" Sapa seseorang dari sebrang dengan halus

"Biasakan ada seseorang datang ke dalam kamarku yang berada di lantai 9 nomor 30 , aku merasakan keanehan" Ujar Porsche panik karena ketakutan

"Baiklah seseorang akan segera datang menuju kamar yang Anda sebutkan tuan"

"Trimakasih"

Porsche tidak bisa bernafas dengan lega, demi apapun Porsche tidak akan berada di dalam kamar ini jika hal seperti ini akan terjadi, siapa yang ada di dalam kamar nya semalam, dan pertanyaan Porsche kini terjawab saat siluet tubuh tinggi kekar dan tegas kinn keluar dari balkon kamarnya

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Where stories live. Discover now