"Teringat dengan dewi Athena, kenapa aku tidak berkunjung saja ke tempat putrinya? Terakhir kami bertemu 2 hari lalu saat aku ke Underworld pertama kali" Naruto tertawa menepuk tangannya. Akhirnya ia bisa tau apa yang harus ia lakukan! Sepertinya ia akan rutin mengunjungi sang putri ular sembari menunggu aura ini hilang dengan sendirinya lima hari lagi. Kalau dipikir-pikir sepertinya ia baru bisa masuk sekolah senin depan karena sabtu dan minggu sekolah diliburkan dan aura ini akan hilang pada jumat malam.

Naruto kemudian mengganti pakaiannya, ia tidak mungkin berkunjung kesana dengan pakaian sekolahnya. Saat ini ia sudah mengenakan celana jeans hitam pendek dan kaos putih dengan motif serigala tribal sedangkan untuk alas kaki ia menggunakan sepatu sneakers hitam. Naruto memandangi penampilannya dari kaca yang ada didekat lemari pakaiannya. Bagus, setidaknya ia sudah rapi. Senjata? Sepertinya tidak usah dibawa, dia datang berkunjung bukan untuk bertarung.

"Tapi rasanya kurang sopan kalau aku berkunjung kesana tidak membawa apa-apa. Sebaiknya aku berbelanja dulu" Naruto berjalan keluar dari apartemennya. Ia sudah memastikan tidak ada aura iblis disekitarnya jadi ia bisa tenang berbelanja.

.
.
.
.
.

Dewi Artemis adalah salah satu dari 12 dewa utama Olimpus dan merupakan saudara kandung dari dewa Apollo. Ia merupakan dewi yang dipercaya sebagai pembawa kesuburan dan juga pemanah terhebat bersama saudara kembarnya. Namun ada satu fakta yang mungkin banyak mahluk fana yang tidak ketahui karena lagi-lagi sejarah telah diubah. Artemis membenci mati saudara kembarnya, Appolo.

Berdasarkan sejarah yang tertulis, Artemis adalah salah satu dewi yang memutuskan untuk bersumpah perawan seumur hidupnya akibat trauma yang dialaminya setelah hampir diperkosa oleh Orion. Tetapi apakah benar begitu?

Kejadian yang sebenarnya adalah Orion merupakan seorang manusia biasa yang menjadi teman dekat dari Dewi Artemis. Perasaan suka kemudian mulai tumbuh di hati keduanya karena hubungan mereka yang sangat dekat. Orion akhirnya dengan berani melamar sang dewi kesuburan yang tentu saja diterima dengan senang hati oleh Artemis. Namun hal itu dilihat oleh Apollo yang sedang kebetulan lewat untuk pergi berburu.

Apakah tindakan Apollo selanjutnya? Tentu saja ia langsung melaporkannya kepada Zeus. Seorang mahluk mortal bersanding dengan dewa? Itu merupakan sebuah penghinaan dan tentu saja yang berhak menghukum saudarinya itu adalah sang dewa tertinggi Zeus. Lagipula dirinya sangat tidak sudi jika harus memiliki saudara ipar manusia. Selain itu ia juga masih kesal dengan Artemis karena harus kalah taruhan berlian hitam yang sangat langka dalam kontes memanah yang diadakan Zeus khusus untuk mereka berdua. Memberinya sedikit pelajaran tidak masalah bukan?

Athena merupakan menjadi saksi pengaduan yang dilakukan oleh Apollo kepada Zeus. Hal itu disebabkan Zeus yang mengunjungi Athena selama masa hukumannya karena telah membesarkan Medusa. Apollo langsung melaporkan hal itu kepada Zeus yang sedang berbicara dengan Athena. Mendengar hal itu tentu saja memicu amarah Zeus dan membuatnya langsung mendatangi Artemis yang sedang berduaan dengan Orion. Athena sangat panik dan ingin memperingatkan Artemis, namun kurungan penjara ini tidak hanya membatasi pergerakannya namun juga mencegah aktivitas sihir. Ia hanya bisa berharap cemas untuk keselamatan sang dewi pemburu.

Apa kemudian yang terjadi? Zeus memerintahkan Apollo untuk menembak Orion dengan panahnya. Artemis yang melihat itu tentu saja panik dan berusaha menghentikannya namun Zeus menghalanginya. Dengan sekali tarikan panah dewa, Orion langsung tergeletak tidak bernyawa dengan panah yang menancap tepat dijantungnya. Artemis hanya bisa menangis pilu memeluk erat tubuh kekasihnya yang perlahan mendingin.

Kemudian Artemis diseret oleh Zeus ke Olimpus yang hanya bisa meronta-ronta melihat tubuh kekasihnya telah terbaring kaku. Ini sangat tidak adil! Apa salahnya dewa memiliki hubungan dengan manusia? Tidakkah dewa bejat yang menyeretnya ini telah banyak memperkosa manusia hanya demi memuaskan benda diantara selangkangannya?

A Devotion for The Cursed MaidenWhere stories live. Discover now