O3.

27 20 12
                                    

O3.  Week(end)

•°•

Entah mengapa hari ini Risa merasa benar-benar malas untuk melakukan apapun. Ya untungnya saja hari ini adalah hari minggu, dia jadi bebas untuk bermalas-malasan seharian. Tapi sebenarnya bukan itu yang di inginkan.

Jalan-jalan lalu street food-an bersama dengan di temani Aksa adalah suatu keinginan yang tidak mungkin mereka lakukan. Risa merutuki dirinya kala merasa dia sudah di buat sangat sangat bucin oleh Aksa. Benar-benar cowok itu.

"Duh, kalo gini terus bahaya. Di rumah kerjaannya halu doang, mana haluin Aksa lagi."

Risa menenggelamkan wajahnya pada bantal, berusaha menghapus bayang-bayang seorang Aksa dalam pikirannya meski hanya seperkian saat. Tapi di detik berikutnya dia malah memekik girang dengan mata melotot seperti hampir keluar dari tempatnya.

Aksayang is calling

Risa memegangi dadanya dengan jantung yang mulai berdegup kencang. Oh ayolah, Risa jadi semakin banyak berharap.

Risa berkali-kali mencoba untuk menyadarkan dirinya sendiri jika memang ini adalah sebuah mimpi, tapi ternyata tidak. Betapa bahagianya Risa hari ini.

"H-halo?"

"Oh, halo Ris, ini gue Rafa. Sekarang lo bisa ke rumah gue enggak?"

"Ngapain dih? Mager."

"Tinggal ke rumah doang elah, susah amat."

"Yah tapi perjalanannya itu yang lama, males, mager, enakan rebahan."

"Haduh, buruan kesini kek. Di tungguin Aksa ini lho."

"Taik."

"Di bilangin juga, buruan!"

"G."

"RIS KESINI CEPETAN! KITA MAU JALAN JALAN, LO GAK MAU IKUTAN EMANG?"

Seketika Risa menjauhkan handphonenya dari telinganya kala mendengar Octa yang berteriak tanpa memperdulikan telinga orang orang yang mendengar teriakan melengkingnya itu.

"Duh, kalian nih ganggu minggu turu gue aja."

"Ketimbang turu yah enakan jalan-jalan, Ris. Ada Aksa nih."

"Lah? Gue?"

"Yah otw."

"Otw kesini?"

"Otw bangun, Ta."

"BURUAN ANJENG JANGAN LAMA LAMA!"

"Iya elah, maksa bener, heran."

Risa kemudian bangkit dari rebahannya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan badan selama kurang lebih 15 menit. Setelah keluar dari kamar mandi, Risa melirik jam dinding yang menempel pada dinding kamarnya. Ternyata masih pukul 09.47.

Usai bersiap-siap, Risa menyimpan uang di balik casing handphone lalu memasukkan handphonenya ke dalam saku celananya.

Saat keluar kamar, Risa dapat merasakan kesunyian yang ada di dalam rumahnya ini. Hanya bisa menghela nafas, Risa mulai menuruni tangga kemudian mengeluarkan motornya dari garasi dan segera melenggang pergi dari rumah, dengan tak lupa mengunci seluruh pintu dan jendela rumah sebelum pergi.

[✓] ⩨. domino | short story ㅡ re-uploadWhere stories live. Discover now