Cinta Terakhir

266 39 3
                                    


Naruto dkk milik masashi kishimoto saya hanya meminjam Nama dari tokoh karakter yang berada didalam anime Naruto dan saya tidak mendapat keuntungan materi berupa apapun. karena menulis adalah salah satu dari hobby saya.




Happy Reading









Seorang ibu paruhbaya sedang asyik berbelanja tanpa memperdulikan seseorang yang sedari tadi mengikutinya dari belakang, hingga saat suara seorang gadis berteriak dengan sangat kencang dan menyadarkan sang ibu paruhbaya.

'' awassss nyonya jambrettttt''

dengan secepat kilat Hinata menendang perut pria yang hendak menjambret tas ibu berabut nyentrik ini. Sipenjambret lari kocar-kacir setelah mendapat tendangan maut dari kaki mungil Hinata. Khusina nama ibu yang ditolong Hinata masih dalam mode tercegang sekaligus kagum, gadis yang menolongnya begitu sangat pemberani dan cukup tangguh menghadapi pria besar dengan postur tubuh yang hampir tiga kali lipat dari tubuhnya. Lalu Khusina tersadar saat Hinata menyerahkan tas mahanya yang terjatuh.

''bibi tidak apa-apa'' tanya Hinata Ramah sambil tersenyum dan tangan kanannya menyerahkan tas siibu.

''iy iya nak, tidak apa-apa terimakasih sudah membantu bibi''

''sama-sama bi, kalo begitu saya pamit'' sambil menundukan kepala Hinata lalu berbalik untuk melangkah pergi.

'' satu dua tii....., yes berhasil '' sambil tersnyum kecil lalu badannya berbalik melihat siibu yang menahannya pergi.

''tunggu Nak'' Khuina mengeluarka dompet dan beberapa lembar uang yen, untuk diserahkan kepada Hinata.

''ini ambilah, tanda terimakasih dari bibi,'' Khusina heran melihat Hinata tak kunjung menerima uangnya. atau mungkin kurang pikir Khusina. Hingga saat Khusina akan mngambil beberapa lembar lagi pergerakan tangannya tertahan dengan suara lebut Hinata.

''tidak usah bi, saya ikhlas menolong bibi''

''tidak-tidak, bukan maksud bibi menilai pertolonganmu dengan materi sayang, tapi bibi juga akan sangat senang jika kau menerimanya''

''sial bibi ini kelihatan orang yang sangat kaya raya'' inner Hinata.

'' baiklah jika bibi memaksa, Hianta terima''

''Hinata yah, namanya cantik seperti orangnya''

''terimakasih bi, Hinata pamit dulu'' Hinata berbalik dan menampilkan expresi yang begitu menyebalkan dimata pria yang sedang duduk didalam mobil mewah sambil menunggu siibu, dan sejak tadi melihat kejadian yang dialami ibunya dengan gadis bermata lavender. siibu berbincang asyik dan dengan begitu mudah tertipu oleh wajah lugu polos nan manis sigadis. sipria menggelngkan kepalanya saat kata manis melintas dipikirannya. '' orang miskin sama saja, suka menghalalkan segala cara agar mendapat uang yang tak seberapa''










Dipemukiman yang terbilang sangat kumuh duduklah dua manusia dengan berbeda jenis , sedang berbagi uang hasil dari kerja sama diantara mereka berdua.

''wah hari ini kita untung banyak Hinata, semoga kita sering mendaptkan korban seperti ibu tadi'' ucap rekaan Hinata yang berperan sebgai penjambret.

''tapi Kiba, aku rasa aku mulai bosan, dan ingin mencari pekerjaan yang lebih baik dari ini, kau tau kan kita melakukan kegiatan kriminal, aku merasa sangat berdosa kepada mendiang kedua orang tuaku''

''mendengar penuturan dari siteman kecinya, membuat Kiba merasa bersalah dan ikut prihatin, bagaimana bisa seorang gadis dengan begitu tegarnya menghadapi kehidupan luar yang begitu berbahaya. Kiba rasa jika bukan Hinata tidak akan ada yang sangup dan setegar temannya ini. kehilangan kedua orang tua dari usia Sekolah menengan pertama, putus sekolah dan membiyayai hidup dirinya sendiri tak jarang Hinata dan dirinya membagi penghasilan kepada para anak-anak jalanan yang senasib dengan Hinata.

Berisi Kumpulan OS, DS, TS MYBE NH ( SLOW UPDATE)Where stories live. Discover now