CHAPTER 7

194 14 0
                                    

PERINGATAN CERITA INI MENGANDUNG UNSUR LESBI❗❗❗❗, PEMBERITAHUAN AJA KALAU CERITA INI MURNI DARI PIKIRAN SAYA, sekian terima kasih.

Di ruang tamu

"Duduk dulu" kata Darena mempersilahkan jeno duduk dan Darena ikut duduk juga di sofa.
"Kenapa kau tiba - tiba datang?" Tanya Darena.
"Because...., aku kangen dengan saudari ku" ucap Jeno.
"Ku kira kau lupa sama ku" kata Darena.
"Jelas tidak" ucap Jeno.
"Sebenarnya ada yang ingin aku bicarakan" lanjut jeno.

Darena dan jeno berbincang - bincang.

Di dapur.
"Sejak kapan Darena mempunyai dua saudara laki - laki? Dan saudara laki - laki nya yang ku tahu cuma Dero. Tanya Hrieya dengan dirinya sendiri sambil membuat minuman untuk diantarkan ke ruang tamu.

Tiba - tiba ada bibi yang masuk ke dapur.
"Non biar saya aja yang bawa tehnya ke ruang tamu, non istirahat saja" ucap Bibi tersebut.
"Gak usah bi biar Hrieya saja yang bawa" kata Hrieya.
"Baik non" ucap bibi.
Bibi itu berjalan pergi keluar dapur, ketika masih setengah jalan Hrieya memanggil bibi itu.
"Bi...?" Tanya Hrieya.
"Iya non" kata bibi sambil membalikkan badanya dan berjalan menghampiri Hrieya.
"Bisa tolong Hrieya gak?" Tanya Hrieya.
"Bisa non, tolong apa non?" Tanya bibi.
"Tolong cucikan tempat bekal itu, bi. Hehehe" ucap Hrieya sambil menunjukkan tempat bekal.
"Bisa non" kata bibi.
"Makasih bi, Hrieya ngantar minuman ini ke ruang tamu dulu" ucap Hrieya sambil membawa nampan berisi minuman.
"Iya non" kata bibi.

Di ruang tamu.
"Jadi bagaimana kak?" Tanya jeno.
"Bentar ku pikir dulu" ucap Darena.

Tidak lama dari itu Hrieya datang ke ruang tamu dan menyajikan minuman.
"Maaf minumnya terlambat" kata Hrieya sambil menyajikan minuman.
"Tidak apa - apa" ucap Jeno.
"Saya permisi dulu" kata Hrieya.
"Hrieya, duduk lah sebentar di sebelah ku" ucap Darena.
"O..oke" kata Hrieya.
Hrieya pun duduk di sebelah Darena dan memangku nampannya.
"Kenapa Darena?" Tanya Hrieya.
"Kau setuju tidak kalau Jeno tinggal sementara di rumah ku?" Tanya Darena sambil berbisik ke Hrieya
"Kalau aku setuju - setuju aja, kenapa dia tinggal di rumah mu?" ucap Hrieya sambil berbisik juga.
"Nanti ku bicarakan kepada mu" ucap Darena berbisik ke Hrieya.

"OK, Jeno" kata Darena.
"Jadi bagaimana pendapat mu?" Tanya Jeno.
"Aku setuju" ucap Darena.
"Baik, aku akan pulang dulu untuk menyusun rencananya nanti aku akan kembali lagi, oh ya baju ku masih ada kan di ruangan milik ku" ucap Jeno.
"Ada" kata Darena.
"Baik aku permisi dulu" ucap Jeno bangkit dari duduknya.
"Jangan lupa di minum dulu minumannya" kata Darena.

"Oh iya aku sampai lupa" ucap Jeno dan meminum minumannya.
"Yaudah aku pergi dulu" ucap Jeno.
"Iya" kata Darena.
"Nona aku permisi dulu" ucap jeno permisi ke Hrieya.
"Iya silakan" kata Hrieya.

Darena dan Hrieya mengantar jeno ke depan pintu mansion. Dan mobil Jeno tiba.
"Oh itu dia mobil ku" kata Jeno.
"Aku pulang dulu, nanti malam setelah makan malam aku kembali lagi" kata Jeno masuk ke mobil
"Iya" ucap Darena.
"Dadah"kata Jeno sambil melambaikan tangannya di dalam mobil dan pergi.

"Darena" kata Hrieya.
"Mhm, kenapa?" Tanya Darena.
"Kenapa dia mau tinggal disini walaupun hanya sementara?" Tanya Hrieya.
"Nanti ku bicarakan, aku mau ke kamar ku dan kau kembali lah ke kamar mu dan istirahat nanti sore kita akan jalan - jalan ke taman, apa kau tidak ingat" kata Darena.
"Oh iya aku lupa, aku akan kembali ke kamar ku" ucap Hrieya yang langsung berlari meninggalkan Darena di depan pintu mansion.
"JANGAN LUPA NAMPANNYA DI BALIK KAN DULU KE DAPUR!!!" Teriak Darena ke Hrieya yang semakin menjauh.
"IYA!!" Balas Hrieya.

"Aku sebaiknya pergi ke kamar ku" ucap Darena ke diri sendiri.

Terima kasih udah baca cerita saya ini, yang masih banyak kesalahan kata dan kalimat😌 dan rada tidak nyambung sama cerita sebelumnya, jangan lupa vote dan komen ya. Terima kasih dan lop yu😚

JANGAN LUPA DI FOLLOW!!!

YOU AND I (GL) حيث تعيش القصص. اكتشف الآن