Rouvin bangkit dan lompat ke meja. Dengan berani, ia menembaki para sniper itu sambil berjalan gontai di atas meja. Mereka pun satu per satu tumbang.

Tiba-tiba tembakan melesat ke meja tempat persembunyian Neissya dan Farenza.

Neissya segera memeluk Farenza tanpa berhenti mengotak-atik pistolnya.

Dalam pelukan istrinya, Farenza merasakan kekhawatiran dalam diri Neissya terhadap keselamatan Farenza yang juga dirasakan Farenza saat mengkhawatirkan Neissya.

Rouvin menembak orang yang masuk dan barusan menembak ke arah meja. Terjadilah perkelahian yang tidak imbang karena semakin banyak orang yang masuk.

"Tetaplah di sini," kata Neissya sambil keluar dari bawah meja untuk membantu Rouvin.

Farenza meraih tangan Neissya. "Tidak! Ini berbahaya."

Neissya tidak mendengarkan. Ia tetap keluar dan berkelahi melawan para assassin itu bersama Rouvin.

Tentu kolaborasi Neissya dengan Rouvin tidak perlu diragukan lagi. Keduanya seperti satu kekuatan.

"Jangan sampai suamimu keluar dari bawah meja. Dia akan menjadi beban yang merepotkan," ucap Rouvin.

"Hmm," sahut Neissya.

Farenza mengintip. Ia sangat kesal melihat Neissya yang terlihat begitu dekat dengan Rouvin. Keduanya tampak melindungi satu sama lain.

Melihat kemampuan Neissya dalam berkelahi, Farenza menyadari kalau istrinya itu adalah assassin.

Tanpa pikir panjang, Farenza langsung mengeluarkan senapan serbu dari tasnya. Ia pun menembaki orang-orang yang menyerang Neissya dan Rouvin. Mereka pun tumbang. Lantai di ruangan itu kini menjadi kolam darah. Di mana-mana ada genangan darah.

Neissya dan Rouvin menoleh ke arah Farenza yang memegang senapan serbu.

"Sayang! Kau hebat sekali!" Neissya terkagum-kagum melihat Farenza yang bisa menggunakan senapan serbu.

Farenza merasa keren. Ia menyibakkan rambut gondrongnya ke belakang mendengar pujian istrinya.

"Hei, Bung, kembalilah ke bawah meja. Ini bukan taman bermain anak-anak," ucap Rouvin.

Farenza menatap kesal pada Rouvin. "Kau pikir ini candaan?! Mereka bukan orang biasa. Mereka assassin dan sniper!"

Rouvin dan Neissya saling mendelik. Mereka pun kembali menatap ke arah Farenza.

Neissya membujuk suaminya itu, "Sayang, kau tahu situasinya. Aku mohon, tetap di bawah meja, ya."

"Aku yang harus melindungimu dari mereka. Kau yang harus bersembunyi di bawah meja," kata Farenza pada Neissya.

"Kenapa aku harus bersembunyi di bawah meja? Aku bisa melawan mereka dan melindungimu," gerutu Neissya.

Farenza menyahut, "Aku tidak membutuhkan perlindunganmu, aku yang akan melindungimu."

"Kenapa kau harus melindungiku?" ketus Neissya.

Rouvin melihat ke arah Farenza dan Neissya bergantian. Pasangan suami-istri itu sedang bertengkar.

"Karena aku suamimu!" kata Farenza penuh penekanan.

Rouvin akhirnya bersuara untuk menengahi pertengkaran itu, "Berhenti merengek, aku akan melindungi kalian berdua."

Farenza mendelik sinis pada Rouvin. "Kenapa kau sibuk? Lindungi saja dirimu sendiri."

"Sayang, biarkan aku dan Rouvin yang menyelesaikan semua ini," ucap Neissya.

Farenza kembali menatap ke arah Neissya dengan tatapan kecewa. "Jadi, kau lebih senang dilindungi oleh si kepala persegi ini?"

Neissya mencoba menjelaskan, "Sayang, ini tidak seperti yang kau pikirkan...."

Farenza memotong ucapan istrinya, "Kau lebih percaya padanya dari pada aku?"

Neissya membuang napas kasar. "Seperti yang kau tahu, Farenza. Mereka bukan orang biasa. Mereka assassin atau pembunuh bayaran, dan juga sniper. Saat ini lokasi kita adalah lapangan tempur. Kau warga sipil yang tidak boleh terlibat, atau kau akan terluka."

Farenza menautkan alisnya. "Hanya karena kau assassin, bukan berarti kau bisa seenaknya menyuruh suamimu bersantai saat kau sendiri sedang berada dalam bahaya."

Neissya terdiam. Ia tidak bisa menampik ucapan suaminya.

Rouvin menatap Neissya yang bungkam. "Biarkan saja dia berceloteh. Departemen Pembersih akan menyuntiknya saat mereka datang nanti."

Farenza melirik Rouvin sembari bersuara, "Aku kebal terhadap racun, termasuk cairan penghilang ingatan pendek yang kau maksud."

Neissya mengernyit mendengar ucapan suaminya yang mengetahui banyak tentang dunia gelap assassin.

"Apakah kau seorang assassin?"

⋅•⋅⊰∙∘☽༓☾∘∙⊱⋅•⋅

14.23 | 1 Desember 2021
By Ucu Irna Marhamah

AMOREVOLOUSWhere stories live. Discover now