Chapter 14

1K 76 5
                                    

   Y/n berjalan santai menuruni anak tangga, dia yakin kalau Megumi tidak akan bisa berdiri untuk beberapa waktu.

Sebenarnya dia sedikit merasa bersalah, tapi ya mau bagaimana lagi. Dia masih tidak terima apa yang dibicarakan Megumi tadi.

Saat dia hampir mencapai anak tangga terkahir, Megumi meneriakinya. "Y/n!! Kembali kau!"

Y/n langsung buru-buru. "Anjirrr! Kuat banget dia, minimal gak bisa jalan 5 menit kek!"

Saat Y/n sampai di lantai bawah dan hendak membuka pintu ruang tamu, Megumi berhasil mengejarnya dan menahannya. Dia langsung membungkam mulut Y/n.

Tentu saja Y/n memberontak.

"Mmmmm!!!! Mmm!! Mmmm!!!!!"

"Ssstttt diam! Kau seharusnya tidak melakukan hal seperti ini, ini demi kebaikan mu!"

Y/n mengigit tangan Megumi.

"Akhhh!!! Sakit beg0!" Megumi memekik dengan suara rendah.

"Kau dua kali ya ngelakuin kek gini!"

"Kau sendiri apa apaan?!" Y/n ikut merendahkan suaranya. "Lagian kenapa lantai satu gelap? Tadi kan masih nyala lampunya"

"Udah ayo naik ke atas" Megumi berusaha menarik Y/n. Sedangkan Y/n menepis langsung tangan Megumi.

"Gak ya! Aku-

Y/n terdiam. Dia mendengar samar-samar suara dibalik pintu ruang tamu. Megumi juga terdiam.

"Suara apaan tuh?"

Detik berikutnya mata mereka langsung membulat. Wajah Megumi langsung memerah ketika dia mendengar suara desahan ibu dan ayahnya. Untung saja disana gelap, jadi Y/n tidak bisa melihatnya.

Sedangkan wajah Y/n sendiri terasa seperti tersiram air dingin, bahu dan kakinya melemas. Dia perlahan lahan berjalan menjauhi pintu itu.

Dia tersenyum lalu mendengus. "Sialan"

Megumi berjalan mendekat dan menutup telinga Y/n yang sedang menunduk, karena suara mereka semakin jelas.

Megumi bertekad akan memukul bapaknya setelah semuanya selesai.

"Ikut aku", Megumi

Kali ini tanpa penolakan, Y/n mengikuti Megumi. Mereka keluar dari rumah.

.
.
.
.
.
.

Bapak Mu Semangat KuWhere stories live. Discover now