Chapter 4

1.5K 117 2
                                    

"Siang om-

KOK BUKAN BAPAK MU SIH ! BIASANYA KAN DIA!!!"

"JANGAN LUPA! INI RUMAH ISINYA BUKAN BAPAK KU DOANG WOY! "

"Cih.."

"Ngapain kemari?" Megumi melipat tangannya menatap Y/n malas.

"Pengen liat roti sobek" Tanpa minta persetujuan sang tuan rumah, Y/n nyelonong masuk lalu duduk di sofa dan berprilaku seperti di rumahnya sendiri.

Megumi membiarkannya.

"Kamu pikir rumah ku ini toko kue?"

"Udahlah sana pulang kalau gak ada kepentingan"

"Ihh penting tau! Aku ini mau merefresh mata, biar makin jernih, makanya aku kesini" Y/n.

"Sampek kapan pun aku gak bakal setuju kalau kau berhubungan sama ayahku"

"Lah emang aku peduli? Mendingan sekarang kamu latihan manggil aku.. MAMA, oke?" Y/n menyeringai.

"Gak waras nih cewek"

Setelah itu Megumi berjalan kedapur dan kembali setelah beberapa menit. Tangannya membawa bingkisan yang tertutup oleh kotak kecil.

"Apaan tuh?" Tanya Y/n penasaran.

"Sebenarnya ayahku keluar kota sampek seminggu, dia ngasih ini ke aku buat dikasih ke kamu"

"HA? LAMA BANGET ANJINGG! Kenapa gak ngomong dari tadi sih.. sia-sia dong aku nunggu disini agrhhh.."

Y/n langsung berdiri hendak meninggalkan rumah Megumi.

"Woyy !! Ini dibawa juga dong!"

"Gak, udah gak mood bye" Y/n menutup pintu rumah Megumi kesal.

"Cih.. dasar cewek merepotkan"

Megumi menatap bingkisan itu kesal. Kenapa Y/n harus mengejar ayahnya sih? Apa dirinya kurang tampan? Kalau dilihat-lihat kan mereka juga mirip. Namanya aja ayah dan anak.

.
.
.
.

Hayolohhhh Megumi punya feeling ke Y/n yaaaa.. (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
Gak deng becanda

Bapak Mu Semangat KuWhere stories live. Discover now