THIRD [ Jisoo x Jaehyun & 97L ]

2. Reason

Setelah tau alasan Jefri kenapa harus jadi tukang kawin begini.

Akhirnya gue mutusin untuk -Yaudah gue mau deh jadi istri Jefri-.
Selain karna udah terdesak gunjingan orang-orang, gue emang udah nggak mau terlalu milih-milih lagi. Udah capek.

Gue kenalin lah Jefri ke keluarga gue.

Kebetulan gue anak tunggal.
Bokap nyokap udah tua dan hidup di pinggiran kota.
Kita ada Villa gitu dan mereka tinggal disana semenjak gue lulus kuliah.

Jefri minta izin ke orangtua gue dengan sangat sopan.
Dia menjanjikan banyak hal dan mengatakannya dengan sangat yakin seolah emang dia bakal bisa memenuhi semua janjinya.

Dia juga jujur ke orangtua gue kalau gue bukan jadi yang pertama.
Orangtua gue sempet kaget, apalagi Ibu.
Sempet nggak rela gitu anak satu-satunya yang terbiasa menjadi satu-satunya sejak kecil malah mau dijadiin nomor tiga sama calon pendamping hidupnya.

Tapi gue akan dijadikan satu-satunya kok kalau apa yang dia cari dalam hidup ini ada di gue.
Gue emang terlalu gampangan akan sesuatu yang bahkan belum pasti.
Gimana kalau dia bohong?
Gimana kalau pada akhirnya gue nggak bisa memenuhi harapan Jefri?

Yaudah masa bodoh deh.
Semua pasti ragu kalau dihadapkan pada kesempatan seperti ini, tapi mereka juga pasti sama deh kaya' gue pemikirannya.

Ini berlian loh, yakin dilewatin gitu aja??!

Ditambah dengan semua omongan buruk tetangga dan keluarga besar soal gue yang dianggap perawan tua, nggak laku, dan menyedihkan ini jadi menambah dorongan untuk orangtua gue membiarkan gue menikah sama Jefri aja. 😟

.
.
.

FYI.
Gue adalah bagian dari salah satu perusahaan ternama.
Bukan main-main, jabatan gue udah sekelas General Manager.
Gue ini punya value kok sebenernya, bukan cuma cewek asal cocok di aplikasi kencan buta gitu.
Jadi jelas aja Jefri juga langsung bisa ajak gue nikah tanpa ba-bi-bu.

Tapi sayang...
Jefri bilang gue harus berhenti kerja kalau udah nikah sama dia.
Gue nggak boleh capek-capek, dia suruh gue dirumah aja rawat-rawat bunga sambil nunggu dia pulang kerja. 😌

Enak sih begitu, diem-diem dinafkahin.
Tapi takutnya gue yang biasa sibuk ini jadi mendadak bosen.
Cuma lagi-lagi yaudahlah, kalau belum dicoba mana tau.

Gue udah siap merelakan karir gue yang lagi dipuncak ini demi menikah dengan seorang Jefri.

.
.

Sekarang giliran gue yang diajak ketemu keluarganya sekalian kenalan sama dua istri Jefri yang lain.

Shit.
Inget kalau harus berbagi Jefri dengan dua wanita lain tuh bikin dada gue sesak seketika. 😢

Jefri yang nanti tidur sama gue ternyata juga harus tidur sama wanita lain.
Jefri yang bilang 'I Love You' ke gue ternyata bilang 'I Love You' ke wanita lain juga.