cemburu yang Tak beralasan.

8 4 2
                                    

Bab 8 : Cemburu yang tak beralasan

Pagi ini rey pun datang bertemu langsung dengan Briyan dan Nadin pun menunjukan ruangan tempat kerjanya. Rey pun bekerja mulai hari ini.

"Ini ruangan kamu rey, semoga suka ya dan betah kerja disini"

"Iya ndin, suka kok tempatnya rapi juga. Ya pasti betah lah kan ada kamu juga" sahut rey.

"Apaan sih kamu rey, terus kalau nggak ada aku kamu bakal gak betah gitu kerja disini" nadin pun membalas bualan rey.

"Di bilangin gak percaya"  sahut rey tak mau kalah.

"Ya sudah, aku tinggal dulu ya selamat bekerja rey" nadin pamit untuk kembali ke ruangannya sambil berlalu meninggalkan rey.

***

Tak terasa jam makan siang pun tiba, siang ini Nadin memilih makan siang dengan rey. Tak di sangka Briyan menghampiri mereka Untuk makan bersama betapa terkejutnya Nadin dan juga kariawan Yang lain.

"Sudah tak usah hiraukan mereka ndin" seru Briyan.

"Iya Pak" jawab nadin singkat.

"Gimana rey hari pertama kamu kerja merasa nyaman kah" tanya Briyan kepada rey.

"Nyaman Pak apalagi dekat Nadin tambah betah saya" jawaban rey buat Nadin sontak  hampir tersedak.

Uhuk...uhukk..uhukk

"Hati Hati ndin tidak Ada Yang mau ngambil kok" rey menepuk nepuk punggung Nadin dan menyodorkan segelas air. Yang tambah membuat mata Nadin membulat sempurna di tambah lagi melihat expresi Briyan Yang terlihat tidak suka.

"Mati aku" bathin Nadin teringat kontrak Yang di buat oleh Pak bosnya itu.

"Ndin, nanti malam kamu datang kan ke perjamuan makan malam perusahaan harus datang dong kamu ndin" Briyan mengingatkan tentang acara makan malam perusahaan Yang di adakan nanti malam.

"Iya pak saya datang" jawab nadin.

"Nanti malam saya jemput ya" ujar brian sambil menatap mata Nadin.

"Ehh... gak perlu Pak saya bisa Kok berangkat sendiri" tolak Nadin.

"Atau nggak kamu bareng aku aja ndin" Jawab Rey.

"Nggak usah, Nadin biar saya saja yang jemput" Briyan masih saja ngotot dengan tawarannya.

"Iya Pak saya bareng rey saja" Jawab Nadin.

Briyan pun terlihat tidak suka dengan jawaban Nadin. Dia melanjutkan makannya dan selesainya dia makan Briyan meninggalkan Rey dan Nadin. Terlihat rey begitu memperhatikan Briyan.

"Segitunya kamu Rey ngliatin Pak bos" seru Nadin membuat rey mengalihkan pandangannya.

"Nggak Kok din, cuma kepikiran saja apa Pak Briyan marah ya karna aku ingin jemput kamu tadi habis makan dia langsung pergi gitu saja" terlihat Rey begitu sangat memikirkan sikap Briyan tadi.
Tetapi Nadin tidak menjawab dia hanya diam dan terlihat memikirkan sesuatu. Selesai Nadin dan rey makan mereka kembali ke ruangan masing masing. Sesampainya Nadin di ruangannya terlihat Briyan sibuk dengan laptopnya dan pandangannya pun fokus ke layar monitornya. Nadin pun terlihat bingung Harus menyapa Atau tidak dan mau berkata apa dia sangat bingung. Akhirnya Nadin pun memutuskan untuk ke mejanya tanpa suara. Nadin mulai sibuk dengan laptopnya Tetapi sesekali dia melirik ke arah Briyan tapi terlihat Briyan masih sibuk dengan laptopnya juga. Saat Nadin menyerahkan berkas untuk di priksa Pak bosnya tersebut ada rasa canggung yang dia rasakan.

"Pak ini beberapa berkas yang Harus bapak priksa dan di tanda tangani oleh bapak" Nadin membuka suara dan memberikan berkas tersebut kepada Briyan.

Tetapi Briyan pun hanya diam. Dan masih fokus dengan laptopnya tanpa memperdulikan Nadin yang berada di hadapannya. Nadin pun memilih meninggalkan meja Briyan tersebut dan kembali ke mejanya.

"Masa Iya Pak bos tersinggung oleh perkataan ku tadi saat makan siang tadi, tentang aku menolak tawarannya untuk di jemputnya, Masa gitu saja Pak bos tersinggung sih" terdengar Nadin mengoceh sendiri dengan lirih di mejanya.

Saat Nadin sibuk dengan tugas tugasnya, terlihat Briyan meninggalkan tempat duduknya dan meninggalkan ruangan begitu saja tanpa pesan apa pun dan tanpa kata dia ngluyur pergi gitu saja dan tanpa melihat ke arah Nadin juga. Nadin yang melihatnya pun merasa kebingungan sendiri dengan sikap Pak bosnya itu. Nadin melihat jam tangannya jam pun menunjukan pukul 15.00 jam pulang kantor pun masih lama tapi Pak bosnya itu sudah pulang duluan.

"Bisa tua mendadak aku kalau tiap hari begini, ngadepin bos super ngeselin begitu" gerutu Nadin kesal.

Dia pun memilih melanjutkan kembali pekerjaannya.
***
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 17.20 sangking sibuknya nadin dengan pekerjaannya sampai Tak menyadari jam pulang kerja pun sudah lewat. Nadin pun segera merapikan meja dan bersiap untuk pulang. Karna dia pun nanti Harus menghadiri jamuan makan malam perusahaan jika dia tidak datang mungkin Pak bosnya itu bakal murka kepadanya.
Sesampainya di rumah Nadin pun terlihat sibuk memilih milih gaun yang akan dia kenakan nanti Nadin terlihat bingung Harus memakai yang mana. Nadin terlihat bingung dan menghempaskan tubuhnya ke kasur. Nadin terlihat memikirkan sesuatu. Suara dering ponselnya membuyarkan semua fikirannya.
Di raihnya ponsel yang tergletak di meja samping tempat tidurnya itu. Terlihat nama rey yang muncul di layar ponselnya Nadin pun segera mengangkat telpon tersebut.

"Hallo din..!!!" Terdengar suara rey menyapa Nadin.

"Iya rey ada apa" Jawab Nadin.

"Nanti Aku jemput kamu jam 19.30 ya"

"Iya rey terserah kamu sajalah" Jawab Nadin tidak bersemangat.

"Kamu kenapa din, Kok terdengar gak Semangat gitu. Kam7 kecewa buka Pak Briyan yang menjemput mu" tanya rey penuh rasa penasarannya.

"Ngawur kamu, gak usah sok tahu deh aku lagi gak mood untuk bercanda ini rey" Nadin pun terdengar kesal oleh perkataan ret tersebut.

"Ya sudah kalau gitu, aku tutup telponnya ya dan sampai ketemu nanti malam din" rey pun langsung menutup telpon tersebut.

Nadin meletakan kembali ponselnya di atas meja, dan terlihat kembali Nadin sedang memikirkan sesuatu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

boss and meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang