"Habiskan terlebih dulu makananmu kinn, mom mohon" Ucap sang nyonya theerapanyakul pada kinn, walaupun putranya berada dan tinggal bersama di mansion ini, namun kinn sangat jarang untuk berkumpul dengan mereka, dirinya juga sangat merindukan momen sarapan bersama dengan hangat

"Kinn" Cicit Porsche melepaskan cekalan tangan kinn dan duduk kembali

"Jawab dulu pertanyaan dariku, apa yang momy ucapkan padanya"

Tuan theerapanyakul mendesah kesal, di setiap ada kesempatan putranya dan sang istri akan selalu bertengkar mengenai pasangan, dirinya sendiri tidak pernah sekalipun memilih milih tentang menantu, adapun dari keluarga berada itu tidak masalah sama sekali karena yang menjalani Semuanya adalah putranya, dan jika memang dari keluarga yang berekonomi kecil dirinya juga tidak masalah, yang masalah itu adalah jodoh dari para putranya, mereka akan terkekang dengan keposesifan sang putra

Dia tidak ingin kejadian vegas putra pertama nya yang menghilang akan terjadi lagi pada kinn, vegas menghilang dengan membawa kekasih nya, menjadikan kinn yang seharusnya bebas harus menjadi seorang pewaris utama

Jadi kini dia tidak ingin ikut campur dan lebih memilih memakan sarapan dalam diam, tatapan tajam dari putranya pada sang istri sudah memperlihatkan jika kinn sangat marah

"Bukankah ucapan mom adalah kebenaran sayang, apa mom tidak boleh untuk mengutarakan sesuatu"

"Percuma jika aku berbicara apapun pada mom, mom tetap akan menyakiti hati kekasih ku, ingat.. aku diam bukan berarti aku menyukai tindakan mom pada Porsche"

"Mengapa kau selalu saja membelanya kinn"

"Karena dia memang adalah kekasih ku, jika bukan karena namtan aku masih akan terus bersama dengan nya tanpa berpisah" Jawab kinn tajam dan membentak pada Ibu nya

"Ayo"

"Kita habiskan ini terlebih dahulu" Ucap Porsche lirih

Porsche cukup  paham saat ini jika masakan ini adalah masakan yang di buat oleh Ibu kinn, pasti demi kinn nyonya theerapanyakul bangun pagi sekali, namun sekarang ruang meja makan kembali Ramai dan itu karena kinn membelanya

"Kitten aku tau...

" Duduklah kinn" Paksa Porsche

"Demi dirimu"


Grakk

Kinn menarik kursinya cukup kuat hingga menimbulkan bunyi yang memekakkan telinga, memakan makanan milik nya dengan tidak berselera. Walaupun semuanya adalah makanan kesukaan nya

"Kinn" Panggil nyonya Theerapanyakul pelan

Kinn hanya diam sesekali mengusap sayang bibir Porsche yang terdapat remahan kecil namun saat mengusapnya kinn akan menjilati nya tanpa rasa ragu di depan kedua orang tuanya

Sedangkan Porsche yang di perlakukan seperti itu hanya bisa menunduk sambil mencubit diam diam paha kinn karena kinn seolah tidak melihat kondisi suasana yang panas

"Awwshhh kitten paha ku sakit"

"Kinn" Rengek Porsche manja namun seperti bisikan

Tawa kinn sontak menggelegar karena melihat wajah Porsche yang mengerung marah, dan itu benar benar menggemaskan untuk kinn pandang, tidak peduli dengan ayahnya yang diam diam tersenyum lega melihat putranya yang tersenyum lebar dan tidak menggubris tatapan sendu ibunya yang melihat mereka dengan pandangan intens

Kinn adalah Pemuda yang kasar selama bersama dengan namtan, kinn tidak pernah tertawa lepas seperti itu, sifat kinn benar benar tidak tersentuh oleh siapapun dan kini putranya tertawa bahagia hanya karna kekasih nya merengut marah

"Kau ingin menambah kitten"

Porschee mengangguk mantap

"Jika aku menambah kau pun harus menambah" Ucap Porsche sinis namun tersenyum tulus pada kinn yang memberikan nya sepotong besar ikan tim pada piring nya

"Mengapa tidak" Jawab enteng kinn

Nyonya theerapanyakul sondak menunduk, memakan sarapannya dengan lesu namun di dalam hatinya dia benar benar senang karena kinn menyantap nya tanpa perlu dirinya memaksa terlebih dahulu

Nathanee menelan makanan nya dengan susah payah, putranya adalah pemuda yang sangat sempurna, gagah, dan berasal dari keluarga terpandang, dirinya ingin semua mengenal jika putranya memang mendapatkan pasangan yang sepadan , dan dari keluarga terhormat

Tidak ada ibu yang menginginkan putranya hidup dalam kesengsaraan, vegas, dia adalah putra pertama nya yang seolah menghilang demi sang kekasih yang dia tolak mentah mentah, vegas lebih memilih bersama dengan pemuda mungil itu daripada harus berpisah seperti keinginan nya

Rumah yang dulunya hangat, sontak saja dingin dan suram karena walaupun dia memiliki satu putra yaitu kinn, kinn sangat jarang berbicara dan sering pergi  malam untuk mengecek banyaknya bisnis yang tersebar

"Enak"

Itu adalah suara dari sang putra nya menanyakan rasa dari masakan yang di siapkan olehnya khusus untuk sang putra karena dirinya yakin, dengan adanya pemuda itu kinn akan diam di meja makan pagi ini, dan memang terbukti langkah kaki dari tangga jelas terarah menuju meja makan

Jantung nya berdetak kuat karena kinn menanyakan rasa dari masakan yang dia masak pada simpanannya itu

"Em ini sangat enak"

"Kau harus belajar membuatkan ini untukku" Pinta kinn memaksa

"Aku akan membuatkan untukmu"

Satu hal lagi yang kini dia pahami, Porsche cukup manis dan Pemuda itu menghargai masakan yang dia buat dengan susah payah, dan juga tentang  ucapan kinn yang ingin meminta Porsche membuat kan sup untuk putranya itu cukup membuat nathanee kaget

"Apa jika kinn memintanya pada namtan, namtan akan bersedia berada di dapur" Batin nathanee berbicara karena kini pandangan nya berucap jika namtan hanyalah wanita karier yang tidak akan pernah berada di dapur








"Apa jika kinn memintanya pada namtan, namtan akan bersedia berada di dapur" Batin nathanee berbicara karena kini pandangan nya berucap jika namtan hanyalah wanita karier yang tidak akan pernah berada di dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nanti kalo ada salah kata kakak bisa komen yaa, 💛💛lope kakak 😚😚😚

 𝐑𝐞𝐯𝐞𝐧𝐠𝐞 𝐈𝐧 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang