8

2.3K 310 6
                                    

Pranggg

Ruby melemparkan sepiring nasi goreng yang sudah di buat oleh Somi dengan susah payah.

"Ini tidak enak, tidak seperti yang mommy buat"

"Eh bocah udah untung gue masakin lo ya..ga berterimakasih banget sih" marah Somi sembari menunjuk Ruby dengan spatula.

Ruby yang geram ia menatap tajam Somi dengan kedua tangannya yang mengepal Ruby langsung menyerang Somi dengan menarik rambutnya.

LiSoo yang mendengar suara pecahan langsung berlari ke arah dapur sampai di mana mereka terkejut saat melihat Somi dan Ruby yang saling menjambak rambut satu sama lain. LiSoo langsung memisahkan keduanya, Lisa memeluk tubuh kekasihnya yang memberontak sedangkan Jisoo menahan tangan Ruby yang akan siap memukul Somi.

"Stop stop stop kalian ini kenapa?"tanya Lisa.

"Dia hon, sudah baik aku mau memasakkan makanan untuknya tetapi dia malah melemparkannya ke lantai" ucap Somi sembari menunjuk ke bawah yang di mana nasi goreng sudah berceceran.

"Tapi masakan dia tidak enak" ucap Ruby.

LiSoo menghela nafas mereka pun mencoba memakan makanan yang di buat oleh Somi seketika LiSoo memberhentikan kunyahannya saat merasakan masakan Somi yang begitu asin.

"Sayang ini asin" ucap Lisa terpaksa menelan makanan asin yang sudah di mulut.

"Oh...jadi kamu ingin bilang masakan ku juga tidak enak?"

"Tapi ini memang asin Somi coba saja rasakan" ucap Jisoo.

Dengan terpaksa Somi pun memakan masakannya sendiri seketika Somi berhenti mengunyah tapi ia langsung menelannya.

"Ini enak"

Setelah Somi mengatakan itu ia langsung pergi keluar dari dapur menyisakan LiSoo dan Ruby yang terdiam.

"Sudah lebih baik aku saja yang memasak" ucap Jisoo.

Jisoo pun langsung menyalakan kompor sembari mengambil 4 bungkus mie instan di dalam lemari kecil.

"Ruby dengarkan aku okey? Kalau kamu sudah di masakan oleh seseorang kamu harus mengucapkan terimakasih ya walaupun rasanya asin" ucap Lisa pelan di akhir kata.

Ruby menggelengkan kepalanya dengan cepat "tidak mau, Ruby tidak mau berterimakasih untuk makanan yang tidak enak"

Lisa mengusap wajahnya dengan kasar "sudahlah Lis lebih baik urus pacarmu dia pasti ngambek" ucap Jisoo yang di angguki oleh Lisa.

Lisa pun keluar dari dapur untuk menyusul kekasihnya, meninggalkan Ruby dan Jisoo di dapur Ruby yang bosan pun ia mulai duduk di kursi sembari memperhatikan Jisoo yang tengah merebus mie instan.

_______

JENNIE POV

Aku menerjapkan mataku berkali-kali saat aku baru saja terbangun dari tidurku aku melirik ke samping yang di mana Joy sedang tertidur.

Aku menghela nafas harusnya setiap pagi aku melihat Ruby yang tertidur di sampingku sembari memelukku, tapi sekarang aku tidak tau dia di mana aku berharap Ruby baik-baik saja begitupun dengan Daddy.

Setelah kejadian kemarin aku dan teman-teman memutuskan untuk tinggal di rumahku lebih dulu setelah itu aku harus mencari Ruby walaupun di luaran sana terdapat begitu banyak zombie tapi aku tidak peduli.

Aku yakin adikku sekarang baik-baik saja.

Aku turun dari ranjang menuju balkon yang di mana aku bisa melihat rumah-rumah dengan halaman yang begitu berantakan biasanya setiap pagi seperti ini aku selalu melihat anak-anak yang sedang bermain dan beberapa orang menyirami tanaman tapi sekarang sepi sekali.

Setelah itu aku memutuskan untuk ke dapur mungkin aku akan memasakkan makanan untuk teman-temanku.

Aku heran sedari tadi aku tidak melihat Irene, kemana dia? Bukankah semalam dia tertidur bersamaku dan juga Joy? Apa dia sedang di dapur?

Aku menuruni satu persatu anak tangga menuju dapur, aku akan memasakkan mereka nasi goreng semoga saja mereka suka.

"Ahh Seulgi"

Aku memberhentikan langkahku ketika aku mendengar suara seseorang, bukankah itu suara Irene?

Perlahan aku berjalan ke kamar tamu aku bisa mendengar samar-samar suara itu dari kamar tamu sampai di mana aku menempelkan telingaku di pintu.

"Ah ah fuck Seulgi"

Aku menjauhkan telingaku dari pintu tersebut, apa yang sedang mereka lakukan? Apa mereka sedang melakukan sesuatu? Bukankah mereka sama-sama perempuan?

"Akhhh aku keluarrr"

Aku menggeleng kepalaku beberapa kali saat mendengar Irene kembali mendesah, aku langsung pergi ke dapur aku tidak ingin berlama-lama mendengar desahan mereka di pagi-pagi begini.

Irene benar-benar gila baru saja kemarin kami bertemu dengan Seulgi sekarang dia sedang berhubungan dengan orang yang baru saja di kenalnya.

Aku masih memikirkan adikku kemana dia? Ya Tuhan segera pertemukan aku dengannya aku benar-benar khawatir.

JENNIE POV END

_______

LISA POV

Aku merentangkan kedua tanganku melihat jam yang di mana sudah menunjukkan pukul 8 pagi aku menoleh ke samping kiri dan kanan yang di mana aku melihat kekasihku dan juga Ruby.

Perlahan aku mendekat ke arah Ruby ku usap pipi gembulnya "kenapa dia begitu menggemaskan saat sedang tertidur?"

Kenapa aku betah sekali berlama-lama melihat wajahnya?

Drettt~ drettt~

Aku berdiri mengambil ponselku yang bergetar di atas meja, aku tersenyum saat nama ayahku yang tertera semoga aja ayahku sudah mengirim pasukan untuk menyelamatkan kami.

"Halo ayah bagaimana?"

"Maafkan ayah nak...ayah tidak bisa mengirim bantuan lebih dulu ayah sudah melihat lokasimu yang begitu kecil, kalau sampai ayah mengirimkan helikopter menuju lokasimu semua zombie akan mengikutinya karna suara helikopter yang begitu berisik dan itu akan membahayakan keselamatanmu"

Aku menghela nafas mengusap wajahku dengan kasar, kalau seperti ini pasti perlahan zombie-zombie itu bisa mengetahui tempat persembunyianku.

"Ayah berharap kamu tetap di situ dulu jangan gegabah untuk pergi"

"Ayah aku tidak bisa berdiam di sini terus karna perlahan zombie itu pasti mengetahui tempatku apa lagi stok makanan di sini sangat menipis yang ada aku akan mati kelaparan"

"Lisa secepatnya ayah akan menjemputmu bersabarlah nak"

"Apa tidak ada cara lain? Untuk menyelamatkan kami? Selain ayah mengirimkan pasukan?"

"Ada tapi itu sangat berbahaya"

"Katakanlah ayah aku akan mencobanya walaupun itu berbahaya"

"Ayah tidak bisa, ayah tidak ingin kamu kenapa-kenapa"

"FUCK"

Tut tut tut

Aku langsung mematikan panggilanku secara sepihak setelah mengumpat pada ayahku sendiri. Sialan kenapa tua bangka itu tidak memberitahunya saja sih?

LISA POV END

____
TBC

Deg Degan (JENLISA)✓Where stories live. Discover now