"Malam ini, ayo buat dia senang. Buat dia tahu bahwa kita semua rindu dengan kehadirannya. Buat dia mengerti dengan perasaan sakit yang masih kita rasakan!" Samuel berkata tegas kepada para anggotanya meski harus menjaga mati-matian suaranya agar tidak bergetar karena tangisan yang juga tertahan. Dia berdiri dari duduknya, diikuti oleh yang lain.
"Lagu ini kita persembahkan untuk Canva Narendra, matahari yang menyinari Diamond selama ini!"
"Teruntuk Canva Narendra, terima kasih karena telah singgah di antara kami. Terima kasih karena sudah mengajarkan kami tentang banyak hal. Terima kasih sudah membuat kami tahu tentang apa itu kehilangan. Terima kasih juga karena telah mengajarkan kami cara untuk mengikhlaskan. Kami, Diamond Gang, tidak pernah lupa dengan semua hal yang pernah lo lakuin ke kami semua, anak-anak jalanan, dan semua orang yang pernah lo bantu."
"Doa kami, semoga bisa menjadi jalan untuk pergi ke tempat paling indah yang lo impikan. Istirahat dengan tenang, Canva. Dari kami yang masih mencoba mengikhlaskan."
Mereka semua kembali duduk. Setelah mendapatkan aba-aba dari Samuel, Marvel dan Farzan yang memegang gitar itu mulai bersiap untuk memetik senar. Di antara keduanya, ada Areksa dan Ilona yang duduk bersebelahan. Ilona masih terus menangis dan Areksa yang sedang berusaha untuk menenangkan perempuan itu.
"Lagu hampa yang menggambarkan perasaan kami semua," ucap Samuel sebelum petikan gitar mulai mengalun mengisi kesunyian yang tercipta.
Semua tangan mulai terangkat ke atas, bergerak ke kanan dan ke kiri mengikuti irama petikan gitar dari Marvel dan Farzan yang mengalun begitu indah. Senyum yang dipaksa untuk terlihat sempurna itu mulai menghiasi wajah mereka meski pasang mata itu tidak dapat membohongi kesedihan yang tengah dirasakan.
Kupejamkan mata ini
Mencoba 'tuk melupakan
Segala kenangan indah
Tentang dirimu, tentang mimpikuSemakin aku mencoba
Bayangmu semakin nyata
Merasuk hingga ke jiwa
Tuhan, tolonglah dirikuEntah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana kau rindukan aku?
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmuTak bisa aku ingkari
Engkaulah satu-satunya
Yang bisa membuat jiwaku
Yang pernah mati menjadi berartiNamun kini kau menghilang
Bagaikan ditelan bumi
Tak pernahkah kau sadari
Arti cintamu untukku?Entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana s'lalu rindukan aku?
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmu
Oh, yeahOh-oh, entah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana s'lalu rindukan aku?
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmuEntah di mana dirimu berada
Hampa terasa hidupku tanpa dirimu
Apakah di sana s'lalu rindukan aku?
Seperti diriku yang s'lalu merindukanmu
Selalu merindukanmuEntah di mana
Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Ari Lasso / Ricky Tjahyadi
Lirik Hampa © Pt. Aquarius Pustaka MusikBersamaan dengan selesainya lagu itu, Marvel menjatuhkan gitar dari pangkuannya kemudian menangis sejadi-jadinya tanpa suara yang sejak tadi begitu menyiksa perasaannya. Laki-laki itu masih belum berdamai dengan keadaan. Masih terus menyalahkan dirinya setiap hari. Bayang-bayang Canva tidak pernah hilang dari kepalanya. Luka itu masih begitu basah. Belum menemukan obat yang mampu mengobati dengan sempurna.
TEPAT SATU TAHUN
Comincia dall'inizio