Chapter 4

1.3K 152 64
                                    

Kediaman mewah keluarga Lan kembali di rundung duka mendalam. Satu-satunya pewaris sah dari Lan Company yang telah menghilang sekian lama justru kembali dalam keadaan yang tak pernah mereka duga sebelumnya.

Ditempat yang sama dimana kedua peti mati Lan Wangji dan Wei Wuxian di tempatkan dulu, kini Lan Yibo terbaring dengan begitu nyaman. Wajah putih pucat yang tak lagi dialiri darah terlihat begitu tenang seakan tak meninggalkan beban apapun.

Xuan Lu bahkan tak bisa mempertahankan kesadarannya saat sebuah peti masuk membawa tubuh tak bernyawa Yibo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Xuan Lu bahkan tak bisa mempertahankan kesadarannya saat sebuah peti masuk membawa tubuh tak bernyawa Yibo. Wanita yang telah merawat Yibo sedari bayi itu menolak percaya jika tubuh yang telah terbujur kaku diatas peti adalah anak asuhnya, tuan muda kecilnya. Wanita paruh baya yang hampir menginjak kepala lima itu terus menangis histeris menatap penuh kerinduan pada sosok yang telah menghilang selama setahun belakang.

" Kenapa kembali dalam keadaan seperti ini nak. Hiks Yibo kecil ku yang malang"

" Maaf menyela nyonya Xuan Lu, perkenalkan saya Liu Haikuan selaku pengacara khusus tuan Lan Yibo." Seorang pria berparas tampan dengan tubuh gagah berdiri tegak didepan Xuan Lu. Seperti katanya dia adalah Liu Haikuan sosok tangan kanan sekaligus sahabat Yibo. Pria itu ditugaskan untuk membawa jasad Yibo kembali kekediaman utama sembari membacakan wasiat atasannya.

"Terimakasih telah membawa tuan muda Yibo kembali tuan Liu." Xuan Lu membungkuk hormat seiring air mata yang turun membasahi wajah.

" Itu sudah menjadi tugas saya nyonya Xuan Lu. Sebelumnya bisakah anda mengumpulkan semua penghuni mension ini, karena saya akan membacakan surat wasiat dari tuan Yibo."

Seluruh penghuni mansion yang terdiri dari 5 orang maid, 10 bodyguard, 1 supir dan juga 2 orang tukang kebun berkumpul di ruangan tengah tepat di samping jasad Yibo. Mendengar dengan cermat apa gerangan isi surat wasiat yang mengharuskan mereka ikut serta. Bukankah surat wasiat hanya dibacakan oleh orang-orang yang bersangkutan ? Lalu untuk apa orang-orang seperti mereka di kumpulkan ? Mungkin seperti itulah benak para penghuni mansion.

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan sadar dan tidak ada paksaan dari pihak manapun membuat Pernyataan Surat Wasiat Waris atau Hibah harta saya, kepada orang-orang terdekat saya, yaitu :

1. Xiao Zhan dan Xiao Yibo sebanyak 80% dengan masing-masing 40% dari seluruh harta kepemilikan Lan Comp dan 100% dari keseluruhan aset milik saya secara pribadi.

2. Xuan Lu sebanyak 5 % dan sisanya dibagikan secara merata untuk para penghuni Mension Lan sebanyak 1% untuk setiap orang.

Demikian Surat Pernyataan Wasiat waris atau hibah harta yang saya buat, dan telah di saksikan oleh saksi-saksi yang saya percaya.

Tertanda

Lan Yibo

Setelah pembacaan surat Wasiat, seluruh mata sontak teralih ke arah peti mati Yibo. Tak pernah terduga sekalipun jika mereka akan mendapatkan bagian harta yang terbilang cukup besar. 1% dari kekayaan Lan Company bisa di gunakan membeli sebuah pulau. Bisa dibayangkan seberapa banyak uang yang mereka dapatkan sebagai balasan kesetiaan yang mereka miliki selama ini. Disana lah mereka mengerti jika mereka memiliki tempat tersendiri dihati Lan Yibo.

Luka Cinta (Yizhan) End✅Where stories live. Discover now