Click!
Sinar redup berwarna merah kini membuat keduanya menoleh ke arahnya. Nyatanya tombol saklar yang Soonyoung injak membuat satu lampu lagi menyala. Lampu dengan respon sedikit lama itu menyala bersinar tidak begitu terang dengan warna merahnya yang terasa lebih intim di antara keduanya.
"Kau sudah memesan tiket filmnya?"
Samar samar suara penjaga yang berbicara di telepon dapat mereka dengar. Membuat Soonyoung yang sejak tadi menatap bola mata Jihoon yang sialnya terlihat begitu cantik dengan campuran pupil coklat dan merahnya, begitu juga bibir merah muda itu yang terlihat memerah dan sedikit terbuka membuat Soonyoung semakin mendekat ke tubuh kecil itu.
Memojokkannya di antara kostum-kostum dan menatapnya intens. Wajah Soonyoung semakin mendekat ke wajah Jihoon. Membuat laki-laki manis itu begitu gugup dan memejamkan matanya. Yang mana berikutnya Soonyoung tersenyum begitu tampan bersiap untuk apa yang akan ia lakukan selanjutnya.
Wajah yang hanya tersisa beberapa senti itu menatap lembut pada Jihoon yang memejamkan matanya. Terlihat sekali di mata tajam Soonyoung jika laki-laki menggemaskan ini tampak begitu gugup.
Tersenyum kecil, Soonyoung yang puas menatap wajah itu beralih ke samping wajah Jihoon. Menjejerkan bibirnya sendiri dengan telinga merah Jihoon.
"Kau juga ingin nonton film denganku?" Bisiknya perlahan.
Dan dalam matanya yang terpejam seolah membayangkan kejadian berikutnya seperti yang ia pikir, Jihoon membuka mata kala satu kalimat ucapan terdengar di samping telinganya membisik begitu pelan dengan suara khas huskynya.
Jantungnya berdegup dengan kencang, kedua tangannya bergetar, kaki-kakinya yang bertumpu menopang tubuhnya terasa lemas. Perkataan Soonyoung kemarin benar, jika Jihoon adalah sebuah komputer maka ia yakin jika sistemnya saat ini error.
Dengan sekuat tenaga kedua tangan itu segera mendorong menjauh tubuh tegap Soonyoung yang masih terasa begitu dekat dengannya. Berlari pergi dari ruang itu tanpa peduli partner tugasnya akan ketahuan ataupun tidak.
Dalam nafasnya yang tersengal-sengal, kaki Jihoon berlari kencang, membawa tubuh itu ke tempat dimana otaknya berinstruksi memerintah ke sana.
Menutup toilet yang bertulis 'sedang dalam perbaikan.' Bermaksud agar tidak ada orang yang masuk ke dalam sana. Surai legam nan halus itu ia sisir dengan jari-jarinya begitu kencang. Matanya terpejam seiring dengan menetralkan nafasnya sendiri. Ingatan Jihoon kembali dimana Soonyoung yang menatapnya tajam namun begitu lembut, membuat jantungnya kembali berdetak tak seperti biasanya.
"Sialan." Ucapnya perlahan mengetahui dirinya tidak baik-baik saja.
•••
"Lee Minsung."
"Hadir."
"Lee Yookhun."
"Hadir."
"Lee Handong."
"Hadir."
YOU ARE READING
SEMANTIC ERROR || SoonHoon
Fanfictionbagaimana jika dunia perkuliahanmu dengan kelulusan di depan mata nyatanya harus musnah hanya karena salah satu junior di kelompokmu merusaknya? 🚫🚫 - Soonhoon || Howoo - BXB - Bukan ide murni penulis. Cerita berdasarkan drama Semantic Erro...
