Chapter 9

260 39 2
                                        

Kaki panjang itu kini melangkah dengan lebar, membawa sang empu untuk mengikuti langkah kecil di depannya memasuki ruang apartemen yang baru ia kunjungi untuk pertama kalinya.

Mata semi tajam Soonyoung bergerak kesana-kemari menatap tiap sudut sisi apartemen Jihoon di tiap langkahnya.

"Tempat ini sesuai dengan kepribadianmu." Ucapnya mendekat ke rak guna melihat lebih jelas yang Jihoon taruh di sana sebagai furniture.

"Sangat terorganisir." Pujinya lagi.

"Kau harus segera mengirimkannya. Waktumu delapan menit lagi." Interupsi Jihoon yang sedari tadi sibuk membuka layar kunci laptopnya.

"Kau menghitung itu?" Katanya yang belum selesai dengan room tournya harus berhenti dan segera terduduk nyaman di depan laptop Jihoon.

"Sepertinya aku tidak ingat kata sandinya." Celetuknya yang beberapa saat masih sibuk mengotak atik akun SNS-nya.

Jihoon yang sedari tadi duduk di samping laki-laki itu menoleh padanya beberapa detik dan kembali menatap layar laptopnya. Mencoba mengawasi Soonyoung jika laki-laki itu membuka yang tidak-tidak.

"Aku tidak akan mencuri apapun. Aku bukan peretas." Ujar Soonyoung peka.

Jihoon yang tertangkap basah kembali menatapnya dengan datar, namun lagi-lagi rasa penasarannya kembali mendominasi.

"Kenapa kau tidak mandi dulu? Aku bisa mencium alkohol dari sini." Eluh Soonyoung merasa terganggu. Mendengar itu, Jihoon segera mencium pakaiannya sendiri, mencoba menghirup aromanya dan baru tersadar jika memang ia tercium aroma alkohol yang sedikit menyengat.

Beranjak perlahan pergi dari sana, Jihoon lebih memilih untuk membersihkan tubuhnya lebih dulu. Tetapi di beberapa langkah terakhirnya sebelum memasuki pintu kamar mandi, ia kembali menatap Soonyoung yang masih fokus mencari kata sandi akunnya.

"Aku bilang aku tidak akan melakukan hal yang aneh." Teriak Soonyoung tanpa melihat kearahnya. Membuat Jihoon yang tertangkap basah cepat-cepat masuk ke dalam kamar mandi.

Berdiri di depan cermin, Jihoon yang belum memulai acara membersihkan tubuhnya tiba-tiba saja kembali mengingat kejadian beberapa waktu lalu.

Ingatannya masih berjalan mengingat saat Soonyoung yang mengancam mentornya sendiri dengan wajah tenang namun terlihat garang.

Senyumnya mengembang seolah dengan ingatannya yang semakin masuk ke dalam kala Soonyoung yang memperingati sang mentor dengan kata-kata tajamnya. Membuat Jihoon terkekeh pelan dengan matanya yang terpejam.

"Jihoon-ah, kau tahu bagaimana caranya meretas?" Teriak Soonyoung dari luar membuat imajinasi Jihoon terhenti dan mendesah pelan.

"Tidak seharusnya aku membiarkan dia masuk." Gumamnya menyesal.


•••

"Tidak seharusnya aku membiarkanmu minum."

"Itu film yang bagus."

zzang_young_o_o

- Chan, tas dan kunciku
11.23 PM.

"Ayolah! Sudah cukup."

"Dia mungkin punya pacar."

Chan yang sedari tadi harus menopang tubuh Youngmi yang lemas dan terus mengoceh tanpa tujuan terpaksa mendorong tubuh itu menjauh hingga Youngmi jatuh tersungkur ke tanah karena satu pesan singkat di akun SNS-nya dari Soonyoung.

Dirinya benar. Mungkin sejak awal dia tidak mengikuti untuk minum-minum di bar malam tadi.

Di lain sisi, Soonyoung yang masih fokus pada laptop di depannya mendengar suara pintu yang terbuka dan dua kaki kecil yang terlihat di ekor matanya.

SEMANTIC ERROR || SoonHoonWhere stories live. Discover now