"Tidak apa-apa, permisi."

Karena tidak ingin memperpanjang kesalahan kecil, Zena melanjutkan langkahnya namun kemudian ia di hentikan oleh dua orang itu. Senyum menghiasi wajah Idris.

" Maaf Lady, sebagai gantinya bagaimana saya mentraktir anda dengan beberapa makanan? Oh! bagaimana jika kita duduk bersama saja? "

" Tidak tidak, lupakan saja saya tidak apa-apa. Kemudian per-"

" Tidak mungkin Lady!, Jika anda menolak saya akan benar-benar merasa bersalah. Bagaimana jika setidaknya Lady duduk bersama kami? sebagai tanda pertamanan? "

Cadzena heran dengan tindakan orang ini, apakah ada orang di dunia ini yang ingin membesar besarkan masalah yang kecil? benar benar merepotkan.

Namun karena mereka adalah keluarga bangsawan, dan ia dalam 'penyamaran' ini adalah rakyat biasa ia akan mentolerir mereka. Melirik orang disebelah Idris, tatapan Mera hanya santai saja jadi ia menganggap mungkin tidak masalah jika hanya duduk bersama.

Karena itu ketiganya akhirnya duduk bersama dan menjadi pusat perhatian, karena Keluarga Duke Lork apalagi kakak beradik itu benar benar tidak akrab dengan semua orang, hanya bangsawan saja yang mereka pedulikan. Namun kenapa sekarang mereka duduk dengan rakyat biasa?

Merasakan semua pandangan penasaran diarahkan ke dirinya, Cadzena benar-benar terganggu.

Ah biarkan saja dan aku akan segera menghabiskan makananku kemudian pergi secepatnya.

Tak lama kemudian Idris memulai percakapan,

" Lady, jika boleh tau siapa nama anda? dan dari keluarga mana? "

Idris menanyakan pertanyaan yang biasa, namun entah kenapa Cadzena merasa orang didepannya benar benar mencurigakan.

Bukankah dari penampilanku aku ini rakyat biasa? apa orang ini bermasalah?

" Nama saya Sasha, pangeran. Dan saya adalah rakyat biasa. "

" Oh! maaf. Hmm kemudian, Sasha dimanakah kamu ditempatkan? "

" Saya ada di kelas Mage, untuk asrama saya belum tahu karena belum ada arahan dari komite siswa. "

" Begitu.. Oh maafkan saya karena belum memperkenalkan diri. Saya Idris dari kediaman Duke Lork, Kemudian yang disebelah saya adalah kakak perempuan saya, Mera. "

" Salam untuk Pangeran dan Lady."

Salam Cadzena kemudian dibalas dengan baik oleh mereka berdua dengan senyuman selayaknya bangsawan berlaku. Kemudian karena tidak ada pembicaraan yang lain, mata Idris melirik ke Mera dan memberi isyarat kepadanya. Karena mendapat sinyal akhirnya Mera meng-iyakan.

" Ekhem, Sasha sudah berapa lama kamu ada di sini? Oh! aku hanya merasa wajahnya asing. "

tentu saja asing, selama ini aku dikurung oleh Ayah dan Ibu di istana dan tidak di izinkan keluar. Bahkan selama 18 tahun ini aku benar-benar berusaha keras menyelinap dari istana.

" Saya baru baru ini pindah ke ibukota mengikuti saudara saya jadi mungkin anda tidak terbiasa dengan wajah saya. "

" Dari mana asalmu? warna rambutmu pirang. Apakah kamu dari Dozhen? "

" Bukan sir, saya tidak begitu mengerti dari mana ibu dan ayah saya berasal karena mereka sudah berpisah dengan saya dari kecil dan jarang bertemu. Tapi saya tidak pernah mendengar dari mereka bahwa kami berasal dari Dozhen. "

" Begitu? hmm benar-benar menarik. "

" Maaf? "

" Ah tidak apa-apa. Kami hanya merasa kamu benat benar asing, ah benar! Kalau tidak salah kami pernah melihatmu di sekitar ibukota. Apakah kebetulan kemarin kamu pergi ke restaurant? "

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 16, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The Revenge of Royal Princess CadzenaWhere stories live. Discover now