"Bang Seokjin itu siapa?":

"Kakaknya kak Jisoo."

Neya mengangguk. "Abang... Lamalan itu apa?"

"Lamaran itu kayak pertunangan gitu. Acara sebelum menikah. Jadi kalau pacaran terus udah yakin sama pacarnya biasanya ngadain acara lamaran," terang Taehyung.

"Menikah itu kayak kak Ajon, ya?" Namjoon atau yang Neya panggil kak Ajon itu adalah putra dari kakak Arka, yang tak lain adalah sepupu Taehyung. Bulan kemarin Namjoon telah melangsungkan pernikahan dengan gadis pujaannya.

"Betul, Cil."

"Abang pacalan sama kak Jisoo, nanti menikah juga?" tanya Neya lagi.

"Harus dong..." timpal Taehyung menggebu-gebu

Neya kembali mengangguk.

"Kalau Eza mau pacalan sama Neya, nanti menikah juga?"

"Cil!"

"Neya"

"Dek!"

Neya tersentak mendengar teguran dari bunda, kakak dan abangnya itu, sementara ayahnya malah terkekeh. Apa salah Neya coba, padahal ia hanya bertanya.

***

Jisoo kembali memerhatikan pantulan wajahnya di cermin, untuk sekedar memastikan jika penampilannya sudah sempurna.

Jisoo memakai kebaya modern berwarna baby pink sebagai atasan dan dipadukan dengan rok lilit batik dengan motif yang sama dengan kemeja yang akan Taehyung pakai.

Rambut Jisoo ditata sedemikian rupa dengan make up natural yang tampak pas dengan wajah cantik gadis itu.

"Ngaca mulu dari tadi, giliran dong! Yang mau lamaran siapa, yang dandan heboh siapa," cibir Seokjin seraya mendorong tubuh Jisoo.

"Ih, Abang..." protes Jisoo kesal.

Seokjin tak menanggapi protesan Jisoo, pemuda itu malah duduk di depan cermin rias yang dilengkapi dengan banyak lampu itu.

"Abang udah cakep belum, Dek? Eh sorry, Abang emang selalu cakep sih." Seokjin mengusap rambutnya ke belakang.

Jisoo memutar bola matanya. "Narsis banget."

Seokjin membalikkan tubuhnya agar menghadap Jisoo. "Adek Abang tumben cantik banget," puji Seokjin.

"Chu emang selalu cantik, Bang."

"Narsis banget." Seokjin mengutip kalimat yang tadi Jisoo ucapkan.

Jisoo terkekeh, lalu duduk di samping Seokjin dan menyenderkan tubuhnya pada bahu pemuda itu. "Duh, wangi banget yang mau lamaran," celetuknya.

Seokjin terkekeh. "Harus dong, kalo bau bisa-bisa calon istri Abang entar kabur."

Jisoo menjauhkan tubuhnya dari bahu Seokjin, lalu menatap lekat wajah sang abang. "Selamat atas pertunangannya, Bang. Chu seneng banget Abang bisa nemuin orang yang ngertiin abang," tutur Jisoo serius.

Seokjin membalas tatapan Jisoo. "Belum juga dimulai acaranya. Udah deh, Dek, jangan bikin Abang nangis," Seokjin bergerak untuk memeluk Jisoo, tentu saja gadis itu langsung menyambut pelukan tersebut. "Abang juga berharap kamu dan mama selalu bahagia. Jangan sampai ada kesedihan lagi, ya." Seokjin mengusap punggung Jisoo.

"Abang... Abang juga jangan bikin Chu nangis, dong. Chu udah capek-capek dandan ihh." Jisoo semakin memeluk erat Seokjin dibarengi dengan mata yang berkaca-kaca.

Memilih Kamu || VSOOWhere stories live. Discover now