7.

141 6 0
                                    

Sontak semuanya tertawa karena kelakuan Ansa, lalu mereka berangkat bersama untuk para sahabat Farel mereka membawa motor sedangkan dia membawa mobil bersama para adiknya.

Sekarang mereka sudah hampir sampai di depan gerbang XANDARA HIGH SCHOOL (XHS), sekolah ini adalah milik keluarga Xandara yang mana kepemilikan diserahkan untuk Ansa. Dan kenapa saat itu Ansa tidak sekolah disini? Jawabanya karena dia ingin mencoba hal baru dimana tak ada kaitannya dengan keluarga.

_______________________________________________

Kini mobil yang dikendarai Farel sudah mulai memasuki gerbang begitupun dengan para sahabatnya.

"Sudah sampai ayo turun." ucap Farel.

"Nda mau abang banyak yang liatin takut huhuhu." rengek Ansa.

"Nggak usah takut mereka nggak gigit kok, kalo mereka macem-macem ntar abang yang kasih pelajaran oke." ucap Farel yang di angguki twins.

Sementara itu di palkiran semua murid menatap bingung kearah mobil karena sang pemilik belum keluar.

"Eh singa kenapa tuh si kutub sama adeknya belum keluar dari mobil."

"Ck! Enak aja lo nama gua Lion bukan singa yah."

"Halah sama aja artinya kan singa."

"Lo-"

"Brisik!"

"Mampus kicep kan lo berdua."

"Heh gu-" perdebatan mereka terhenti karena pekikan para murid yang sangat memekak kan telinga.

'Yaaaakkk itukan Farel sama Twins gila makin hari makin ganteng aja njir'

'Eh eh itu yang baru keluar siapa njir cakep bener'

Bruk

Bruk

Bruk

'Woi tolongin ini banyak yang pingsan njirr'

'Eh lo mimisan itu'

'Kyaaaak imut banget pipinya kek mau tumpah'

'Please jangan sampe gua belok'

Sementara itu Ansa yang melihat banyak orang pingsan memasang wajah cengo yang mana itu menambah kadar keimutannya.

Grep

"Eh abang kenapa Sasa dipeluk?" herannya sambil mendongak agar bisa melihat wajah Farel.

"Gapapa sekarang kita keruang kepala sekolah dulu oke."

"Em." angguk nya lalu berjalan sembari bergandeng tangan, lebih tepatnya Farel yang menggenggam tangan Ansa posesif sedangkan twins hanya mendengus malas dengan sikap kakaknya itu.

Setelah dari ruang kepsek kini mereka sudah sampai di kelas X MIPA 1.

Tok

Tokk

Tokkk

Cklek

"Ya ada apa farel?"

"Saya mau antar murid baru." Singkatnya.

"O-oh baik kalau begitu kamu tunggu sebentar nanti ibu panggil yah." ucapnya sambil tersenyum melihat Ansa yang dibalas anggukan.

"Abang masuk kelas yah nanti kalau ada yang ganggu kamu bilang sama abang oke." Ucap Farel lembut.

"Othe abang."

Setelah kepergian Farel dkk kini hanya tinggal Ansa yang menunggu didepan pintu kelas, lalu tak lama kemudian diapun dipanggil.

"Nah anak-anak kita kedatangan murid baru, kamu silahkan perkenalan diri."

"Baik, hai teman-teman perkenalkan nama Sasa itu Ansa Quela Angelin Sanjaya biasa dipanggil Ansa semoga bisa berteman baik sama kalian semua." ucapnya sambil tersenyum.

"Baik Ansa perkenalkan nama saya Ibu Desi guru Fisika sekaligus wali kelas, apakah ada pertanyaan?" ucapnya lalu menatap seluruh murid dikelas.

"Ansa kamu memiliki marga Sanjaya berati kamu adik dari Farel dan twins?"

"Iya."

"Apakah ada yang lain?"

Hening tidak ada yang menjawab karena dirasa cukup Bu Desi menyuruh Ansa duduk.

"Ansa kamu bisa duduk sama Keyla, Keyla angkat tanganmu."

"Terimakasih bu permisi."

Kini Ansa sudah duduk bersama teman sebangkunya yang bernama Keyla.

"Hai namaku Ansa, nama kamu siapa?" ucapnya sambil mengulurkan tangan.

"Keyla Ayuningrat Wilson, panggil saja Keyla." jawabnya lembut sambil membalas uluran tangan Ansa.

Sedangkan para murid yang melihat interaksi mereka terkejut karena setau mereka Keyla adalah orang yang tidak mudah akrab dengan orang baru, begitupula dengan sahabat dan kembarannya karena ini adalah hal yang sangat langka.

Pelajaran pun dilanjut dengan Bu Desi menerangkan beberapa rumus.

Triingggg

Triinggg

"Baik, pelajaran cukup sampai disini minggu depan kita lanjutkan jangan lupa kerjakan tugas yang sudah saya kasih."

"Baik bu."

Setelah guru keluar murid dikelas langsung mengerubungi meja Ansa untuk berkenalan, setelah berkenalan mereka keluar kelas ada yang ke kantin, perpus, taman belakang dll. Kini tersisa Ansa dan beberapa orang saja dikelas.

"Kenalin nama gua Kevin Aldiro ketua kelas."

"Karmila Hastuti bendahara, salam kenal."

"Mars Elio sekertaris."

"Oke salam kenal semua, udah tau nama Ansa kan?" tanya Ansa yang dibalas anggukan kepala.

"Yaudah kta duluan ya kekantin bye." ucap Kevin.

"Eh kita belum kenalan."

"Dari gua dulu, kenalin nama gua Kayla Aguningrat Wilson twins nya Keyla."

"Kalo gua Shasha Putri Atmaja, salken."

"Ah bole nda Sasa manggilnya Shafa?"

"Boleh Cil."

"Em othe, jadi udah bisa ke kantin kan Sasa laper hehehe."

"Astaga ucul banget siii." Gemas Kayla.

Setelah sedikit drama dikelas sekarang mereka sudah duduk di meja pojok dekat jendela untuk menunggu pesanan datang.

"Khem boleh gabung?"

Ansa dkk yang merasa diajak bicara menoleh dan melihat ada Farel dkk yang sepertinya tidak kebagian tempat duduk. Ansa yang pertama sadar dari lamunan pun menjawabnya.

"Eh! Abang ayo gabung gapapa kok lagian masih banyak kursi kosong."

"Terimakasih."

Setelah mereka mendapatkan tempat duduk pesanan  Ansa dkk pun sampai, lalu mereka sibuk dengan makanan masing-masing berbeda dengan Farel dkk mereka masih menunggu pesanan datang sambil melihat Ansa makan, sementara Ansa yang merasa diperhatikan pun menoleh.

"En?"

'lmut banget.'

'Emaknya ngidam apaan yah waktu hamil Ansa?'

'Adek gua emang gada obat imutnya.'

'Mine.'

"Ish kok pada diem sih." Cemberutnya.

"Lucu banget sih." Ujar Farel sambil mencubit pipi gembul Ansa.

"Sakit tau abang." Rengeknya sembari menggembungkan pipinya, bibir mengerucut.

"Maafin abang yah abisnya kamu gemesin sih."

'Shit terlalu imut.' batin seseorang.

Anfaira Or Ansa Story'sWhere stories live. Discover now