"Justru itu, biar gak kalap kamunya, bawa uang pas aja!"

"Kaaaaaaak, pliiiiiissssss...." Tangannya yang tadinya Mode nyuwun udah ganti mode pliss sambil digosok-gosokin.

Aku kasih uang sepuluh ribuan lagi sama aku bilang:

"Jangan pake bubuk-bubukan yang rasa-rasa, nanti batuk!"

Dianya malah manyunin bibir, kek ngejek bener dua lembar uang sepuluh ribu....

"Dua ratus ribu boleh gak?" Mintanya, tumben nyebut nominal.

"Boleh dong..." Aku kasih dia empat lembar lima puluh ribuan.

"Dari tadi kek!"

"Lha Adek gak bilang butuh berapa, suruh ambil sendiri gak mau.."

"Iiissssshhh..."

"Buat apaan, tumben minta banyakan?"

"Harus Jiel data?"

"Boleh, kirim via chat. Transparan lebih baik..."

"Diiiiiiih..... Nyusahin! Di warung mana ada struk!!"

"Daripada terpantau penggelapan dana. Ya gak?"

"Serah deh...." Dianya ngacir ke dapur, minum air dulu. Aku bisa apalagi selain ngakak.

"Jangan beli yang bermicin berminyak semua okey?" Wejanganku udah kayak emak-emak bener.

"Ini buat jajanin bocil, kemaren Jiel janjian sama mereka diwarung..."

"Bocil mana?"

"Yang kita ngumpul di bakso kemaren. Udah jadi pren kitaaaa"

Lah, cepet banget dapet pren. Heran....

"dah ya Jiel pamit"

Ini entah kenapa, dianya pamit sambil cium tanganku, kek biasanya dulu dia salim sebelum berangkat sekolah. Tapi masalahnya posisiku ni pake appron n bawa alat vacuum, vibesnya kek beda aja. Berasa aki-aki banget aku...

Kiss kek, yakali cium tangan doang....

"Jangan lupa, ntar kalau motornya dateng kakak terima ya, kalau ada apa-apa hubungin Jiel... Oke?" tereaknya setelah buka pintu..

Sumpah, kog kayak dipamitin anak main... Gue umur berapa sih?? 😅

But, Aku lega dalam hati, moodnya udah baik lagi. Mungkin itu yang terlihat diluar tampak baik-baik aja, aku gak tau yang didalemnya kayak apa. Sejak kejadian semalem dan tadi pagi, aku makin merasa harus lebih berhati-hati dalam memahami setiap part tentang El.

Sebenernya Aku cukup seneng akhirnya El keluar, memang juga nungguin celahnya El, soalnya aku pengen telpon Mami. Aku mau nanyain soal Adek dan Piyama. Mami pasti tau sesuatu. Ini waktu yang tepat, mumpung Jiel pergi.

"Iya Mas....." Syukur, langsung diangkat Call-ku.

"Mami sibuk?

"Enggak, dikantor. Kenapa sayang?"

"Mau tanya soal Jiel Mi...."

"Si Adek baik-baik aja kan?"

"Tadi pagi abis nangis kejer, but Ok. Dia lagi keluar buat beli jajan. Moodnya udah better"

"Kog nangis, kenapa?"

"Inget Mamanya Mih...."

"Aah, sudah pasti itu. Gak mungkin kalau gak inget"

"Jiel semalem juga lepas piyama trus pindah tidur..."

"Hah? Gimana?"

"Pas aku tidur, Dia pindah tidur disofa bawah, tanpa piyama atas, udah ganti sama bajuku Mih. Paginya pas aku tanya, alesannya masuk akal tapi aku tetep gak percaya Mih..."

KENANDRA ✅Where stories live. Discover now