Latihan

20 4 0
                                    

Sekarang hari Kamis dan pulang cepat, bitna yang pulang terlalu rajin langsung ke tempat Jacob lebih awal sambil menunggu mentornya dia meninju alat untuk latihan tinju dan memanah. Sejam kemudian ada suara pintu yang terbuka.

"Lumayan bitna lumayan" ucap Jacob.

"Bisa ga ga ngagetin gue?" Tanya bitna datar.

"Lah orang gue buka pintu tadi" ucap Jacob.

"Oh gue ga denger pintu ke buka" ucap bitna lalu melanjutkan memanah.

"Sekhawatir ini kah kau dengan mantanmu?" Tanya Jacob.

"Yah mau gimana kan? Gue udah janji sama keluarganya untuk menjaga jeonghan mau itu kita masih jadi pasangan atau kaga yang penting janji adalah janji" jelas bitna yang mengambil busur.

Suungg...

Srakk...

Busurnya sudah menancap di kertas itu.

"Kau mau mencoba trik baru?" Tanya jacob bitna menaikan 1 alisnya.

"Berlari sambil memanah? Itu akan berguna ke depannya" ucap jacob.

"Lu mau gue ngelakuin itu kah?" Tanya bitna.

"Nope. Gue ga bisa. Semua mafia disini punya kemampuan masing-masing termasuk scoups cuma lu yang bisa" ucap Jacob. Bitna yang udah siap manah malah berhenti.

"Jadi?"

"Ide bagus tuh" jawab bitna.

Bitna mulai mencabut busur dan Jacob mengganti kertas besar itu dengan yang baru. Setelah selesai semuanya udah siap bitna mulai berlari dari ujung ke ujung lalu memanah di setiap bagian kertas itu berada.

"nice bitna!" teriak jacob.

bitna mempercepat larinya dan memanah kertas yang tergantung di tiang dan dinding, jacob selalu memperhatikan jarak busur bitna setelah itu dia menatap panah yang sudah tersangkut busur.

4 jam kemudian segerombolan mafia senior datang dan melihat serta ikut latihan berkelompok kecuali bitna, dia memilih latihan individu daripada kelompok.

"Ih begini. Lalu begitu, terus begini"

"Udah gue perangai tapi gabisa:("

"Heleh gini aja gabisa"

bitna hanya geleng-geleng kepala melihat mereka debat karena ga bisa mematikan api dengan satu ikat pinggang wanita.

"sera gue tau lu pandai menghancurkan barang, tapi ga bolong juga"

"padahal gue mukulnya pelan loh"

"hadeuh istriku diam-diam barbar juga"

"itu sebabnya dia selalu kalem"

bitna menghampiri mereka bertiga dan melihat apa yang mereka debatkan dan bolong. guling(?) untuk latihan tinju bolong sebesar gepalan tangan sera.

"ya setidaknya kau terlahir normal" ucap bitna.

"ya kau benar" ucap seungcheol.

















to be continued...

Ex-boyfriend (Jeonghan seventeen)Where stories live. Discover now