BAB 16. 983

25 3 0
                                    

Sebelum ujian di mulai, aku sudah berada di area tengah pulau untuk memastikan misi para mata-mata berhasil. Aku terkejut saat menyadari ada orang lain di sini, padahal para guru kini bertugas di setiap kelas sebagai penanggungjawab ujian.

Pengintai, itu adalah mata pelajaran yang wajib dikuasai oleh seorang mata-mata. Memiliki indra yang lebih peka, dan fokus yang tinggi, membuatku cepat menyadari situasi. Jika aku menoleh ke sana ke mari untuk mencari keberadaannya, itu hanya akan membuat dia waspada dan bersembunyi atau segera berpindah tempat. Aku hanya perlu memfokuskan pendengaranku untuk menangkap suara-suara di sekitar agar mengetahui posisi orang itu.

Tiba-tiba dia keluar dari persembunyian tepat saat korban seleksi alam dari kelas dua datang. Dia menghampiri murid itu, mereka saling bertatapan dan menangis? Eh, apa aku tidak salah lihat? Mereka adalah dua orang yang aku kenal, sepupu-sepupuku.

 Dia menghampiri murid itu, mereka saling bertatapan dan menangis? Eh, apa aku tidak salah lihat? Mereka adalah dua orang yang aku kenal, sepupu-sepupuku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"977, apa rencanamu?" tanyaku setelah keluar dari tempat persembunyian dan menghampiri mereka. "Ternyata kamu di sini. Pas sekali, ada yang ingin aku bicarakan," jawabnya. "Aku dan 1001 akan pergi ke pulau itu. Seperti 1001 yang menggantikan 1003 menjadi korban seleksi alam, aku juga akan menggantikanmu untuk pergi ke sana. Tolong, jangan tinggalkan paman," lanjutnya.

Entah sejak kapan mereka tahu tentang rahasia yang hanya diketahui oleh mata-mata, tentang jalan menuju pulau itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Entah sejak kapan mereka tahu tentang rahasia yang hanya diketahui oleh mata-mata, tentang jalan menuju pulau itu. Aku mengangguk, menyetujui rencana yang telah mereka buat. Lagi pula ini yang terbaik untuk kami, mereka bisa bertemu orangtuanya, sedangkan aku tidak perlu berpisah dengan orang tuaku.

"Kalian harus tetap menyamarkan identitas, tetap menjadi 1003 dan 983. Ingat, jangan sampai membongkar identitas asli hanya karena larut dalam perasaan kalian. Karena nasib keluarga kita, bergantung pada tindakan kalian," ucapku mencoba memperingatkan.

 Karena nasib keluarga kita, bergantung pada tindakan kalian," ucapku mencoba memperingatkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Seleksi Alam (Prapesan) ✔️Where stories live. Discover now