Forty two || Nightworld

99 8 0
                                    

Matahari bahkan masih terlihat malu malu untuk menampakkan diri nya, tapi orang orang yang tadi nya masih bersiap bekerja sekarang mulai melangkahkan kaki menuju tempat di mana mereka bekerja. Pemandangan yang tidak asing lagi bagi ku dan masyarakat Korea lain. Jika di waktu sepagi ini sudah banyak orang yang berangkat bekerja lebih cepat bersama kendaraan mereka.

Aku pun begitu, setelah semalam Ayah dan Ibu mengunjungi ku di apartemen yang aku diami selama ini, mereka langsung pamit undur diri lebih cepat dari yang aku kira karena akan bertolak ke negara lain untuk urusan pekerjaan. Jadi sekarang aku akan kembali lagi pada aktivitas normal ku sehari hari, sebelum akhirnya benar benar angkat kaki dengan meninggalkan banyak kenangan manis juga pahit di negara impian semua orang ini.

Sedan mewah berwarna merah maroon itu akhir nya melesat dengan laju ketika aku membawa nya bergabung di jalan raya ibu kota Korea ini. Tidak masalah untuk melajukan nya, karena hal seperti menyalip orang lain tidak akan terjadi di sini.

Gedung Hybe yang baru berada sedikit jauh dari apartemen yang aku tinggali sekarang, sekurang kurang nya jarak yang bisa ku tebak mungkin sekitar 1 km. Jika lambat saat berkendara mungkin akan butuh waktu sedikit lama untuk sampai kesana, tapi selama ini ketika aku pergi ke agensi, aku hanya memerlukan waktu kurang lebih dua puluh menit saja.

Kruukk..

Ah, perut ku berbunyi. Tumben. Sejujur nya aku bukan tipe orang yang bisa sarapan di pagi hari, jika memaksa untuk sarapan maka saat siang hari nya aku akan mual dan berakhir sakit perut.

Setelah melajukan mobil selama kurang lebih setengah jam, aku akhirnya tiba di area Hybe. Tanpa menunggu apapun aku langsung membawa mobil ku ke dalam area parkir dan setelah nya aku bergegas masuk ke dalam gedung karena harus bertemu manager ku.

Berlari kecil dan sedikit menabrak beberapa orang yang ku temui, sampai pada akhirnya aku benar benar sampai di ruangan yang ku tuju.

Ceklek

"Annyeong, Ara! Kau selalu konsisten datang tepat waktu ya? Bagus bagus, sekarang ayo kita bahas pekerjaan yang sudah ada ini"

Aku membalas nya dengan membungkukkan badan juga, lalu tersenyum pada nya semanis mungkin, "Nee! Annyeong juga, Eunsa eonnie! Haha, pekerjaan ya?" aku tertawa hambar, rasanya lelah juga jika terus seperti ini setiap pagi nya, tapi tidak masalah karena aku yang mau takdir ku berakhir di sini, "Baiklah, apa yang harus ku lakukan?" tanya ku sambil mendekat pada nya.

Dan menyerahkan paper bag berwarna putih yang aku bawa dari rumah yang memang akan aku berikan untuk nya, "Oh iya, ini titipan dari Ayah ku untuk mu"

Dia menerima itu dengan mata berbinar, setelah meletakkan ipad nya, dia menyambut tas pemberian ku, "Omo! Terima kasih banyak! Wah, apa ini? Takoyaki?"

Aku menggeleng sambil menarik kursi untuk duduk, "Aniyo! Itu nama nya bakpia, bentuk nya sedikit mirip dengan takoyaki, tapi makanan ini bisa bertahan sampai seminggu jika kau menyimpan nya di kulkas. Itu makanan khas dari kota Jogja! Di Indonesia" jelas ku dengan terus menatap nya yang terheran heran saat mencoba bakpia itu.

"Ah, kau benar! Ini berbeda dari takoyaki! Tapi ini lebih enak! Ya ampun, Ara Terima kasih"

"Aish, tidak usah berlebihan. Tapi, sama sama"

"Kita harus merencanakan untuk mengunjungi Indonesia dan mencoba semua kuliner di sana! Pasti ada yang lebih enak dari ini, iya kan?"

Aku berpikir sejenak, "Mungkin." jawab ku sedikit ragu, karena aku memang tidak menyukai banyak makanan, kebetulan aku orang yang pemilih dalam hal makan, jadi susah untuk menilai apakah makanan itu enak atau tidak, terlebih lagi untuk olahan dengan banyak sayuran dan buah buahan di dalam nya. Aku kurang suka.

My StarWhere stories live. Discover now