ㅡ as couple

1.7K 127 9
                                    

Menyebalkan.

Saat di SMA, maupun saat di ABTT, Ali selalu saja punya banyak penggemar. Laki-laki itu suka sekali cari perhatian, menjadikannya sebagai magnet para gadis.

Apalagi Ali yang sekarang sudah berbeda dari Ali saat SMA. Sekarang dia makin tampan (walau tetap berantakan), semakin ramah (walau tetap menyebalkan), dan badannya semakin terbentuk (walau masih punya banyak ketombe).

"Tadi Ali meminjamiku bola berwarna oranye itu. Ternyata itu dari Klan Bumi, namanya bola basket. Dia terlihat sangat keren saat memainkannya," ujar Isa pada beberapa cewek yang mengerumuninya.

"Dia juga pernah mengajariku memainkanya," timpal yang lain.

Raib cemberut.

Raib kenal cewek itu. Dia seorang mantan anggota girlband di Klan Bulan. Cantik, ramah, dan baik. Semua anak mengenalnya.

"Ada apa, Ra?" Seli bertanya.

Masalahnya, dari tadi Raib menoleh pada Isa, ingin mendengar apa saja yang dia katakan tentang Ali. Namun, di taman kampus ABTT yang seluas ini, Raib susah untuk menguping.

"Tidak ada apa-apa, Sel."

"Memikirkan Ali, ya?" Seli nyengir, menatap wajah kesal Raib. "Tenang saja, Ra. Mau didekati sama cewek secantik apapun, Ali akan tetap memilihmu."

"Kenapa?"

"Karena kamu lebih cantik."

Puh. Itu bukan jawaban yang Raib harapkan.

Setahun lalu, saat Raib, Seli, dan Ali menginjak tahun kedua di ABTT, si biang kerok itu mengungkapkan perasaanya pada Raib. Ali mengaku kalau dia sudah menyimpan perasaan untuk Raib sejak mereka SMA.

Dan Raib mengungkapkan hal yang sama.

Akhirnya mereka pacaran, meskipun mereka tahu jelas bahwa di ABTT dilarang pacaran. Tapi itu tidak akan menjadi masalah jika tidak ada yang tahu, kan?

Namun masalah lain muncul. Sejak tahun pertama, Ali memang selalu menjadi pusat perhatian para cewek karena sering bermain basket di taman saat tidak ada kelas. Ali merasa dia tidak perlu belajar karena sudah pintar.

Tidak hanya Ali, sebenarnya Raib juga selalu menjadi pusat perhatian para cowokㅡbahkan kakak tingkat juga. Dia kan seorang putri, semua orang menyukai Raib (inilah alasan kenapa Ali berani menyatakan perasaanya, takut Raib berpaling).

"Hai, kalian sedang apa Ra, Sel?"

Orang yang sedari tadi dibicarakan akhirnya datang juga. Ali melambaikan tangan santai, beberapa penggemarnya berseru kecil.

Aduh, Raib sudah tidak tahan lagi. Namun, mengingat tidak ada yang tahu tentang hubungan mereka, maka Raib memutuskan untuk diam saja. Dia mendadak bangkit, tidak menjawab sapaan Ali.

"Eh, mau ke mana, Ra?" Ali menatap heran.

"Mau ambil sesuatu di asrama."

"Jangan lupa sepuluh menit lagi kelas Flo dan Flau dimulai lho, Ra!" Seli berseru mengingatkan.

Raib yang sudah berjalan menoleh sebentar, "Iya. Aku tahu, Sel."

raib ali as | bumi series fanfictionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora