BG 2

185 29 0
                                    

Ditempat lain, seorang laki-laki sedang bersantai diatas pohon, baju yang ia kenakan telah bergantung karena panjang

Rambut pendek dengan warna pirang dan ekor panjang yang meliuk-liuk. Membuatnya menjadi sangat cantik

"Hyung! "

Teriakan seseorang yang begitu melengking membuatnya terbangun dari tidurnya, menatap sekeliling sekejap lalu turun dengan tiba-tiba. Kakinya mendarat dengan halus diatas rerumputan yang hijau disana

"Yeonjun Hyung! Ada seseorang yang masuk kemari! " Seseorang dengan tubuh yang lebih pendek dari si rambut pirang menyampaikan berita yang buruk

Pemuda dengan nama Yeonjun menatap adiknya yang terlihat seperti ketakutan. Berjalan mendekati dan menepuk pundak si adik, Yeonjun menatapnya

"Berapa orang yang kemari? " Yeonjun bertanya kepada adiknya tersayang, wilayah mereka hampir saja terjamah oleh orang yang berniat buruk

"Banyak. Mereka membakar hutan juga! Hyung, bagaimana ini?! " Adik Yeonjun menjadi panik, sudah berapa banyak orang yang dibunuh kakaknya karena kelakuan kejam orang diluar sana

"Sunoo-ya. Jangan panik oke? Hyung akan mengurus ini " Yeonjun berusaha menenangkan adik rubah nya itu

Sunoo mengangguk patuh, dia mengikuti langkah Yeonjun. Yang mana membuat Yeonjun tertawa karena sifat adiknya yang tidak suka dia tinggal sendiri

Berjalan cukup jauh, mereka telah tiba. Menatap sekelompok orang-orang yang membakar tempat tinggal mereka dengan meneriaki mereka

"KEMARI KAU GUMIHO SIALAN! KEMARI!!!! "

Sunoo bersembunyi dibelakang Yeonjun, orang-orang itu membawa golok, batu, dan pedang yang bersiap untuk membunuh mereka. Yeonjun memegang pundak Sunoo dan menyuruhnya untuk pergi

Sunoo mengerti apa kode kakaknya menghilang dengan kabut, Yeonjun menatap sekelompok orang-orang yang mulai menjadi-jadi. Pohon ditebang dan dibakar, membuatnya harus menutup hidung dengan pakaian panjangnya

"Apa yang kalian lakukan?! " Yeonjun berteriak dan membuat orang-orang menatapnya, disana dia menutup sebagian wajahnya dengan pakaian yang dia pakai dan ekor yang meliuk-liuk

Orang-orang disana tersenyum remeh, tertawa seolah merendahkan Yeonjun

"Hei nona. Bagaimana jika anda mengikuti kami dengan patuh? " Seorang paman tua menggoda Yeonjun dengan tawa diakhir, dia tidak mengetahui bahwa kabut telah menyelimuti hutan dan memadamkan api yang menyebar

"Bisakah kalian pergi? Bahaya akan datang " Ucapnya dengan sesopan mungkin, dia ingin sekali mencabik wajah cabul para orang-orang yang datang untuk menangkap dia dan adiknya itu. Dan lihat, apa-apaan wajah itu? Seolah berusaha menggoda Yeonjun

"Ck... Ternyata laki-laki, sangat disayangkan. Tetapi bukankah itu sangat bagus teman-teman?! " Teriak seorang pria tua dengan tawa, mereka semua tertawa

Yeonjun yang pada dasarnya tidak mengerti akan yang mereka bicarakan. Menganggap bahwa hal itu adalah penghinaan terhadapnya, walaupun benar adanya

Tangan yang masih setia menutupi wajahnya dia buka secara perlahan, tawa yang ada secara halus mulai berhenti. Terpanah melihat bagaimana cantiknya orang didepan mereka

Yeonjun tersenyum miring, mata yang tajam dan bibir merah mengundang hasrat sebenarnya dari orang-orang cabul itu. Muka mereka bahkan telah memerah sempurna

Dengan magisnya, Yeonjun menjerat mereka dalam pesonanya. Perlahan dia berjalan mendekati mereka

Terduduk diudara tanpa alas untuk duduk. Menatap mereka dengan mata tajam, Yeonjun mengangkat dagu salah satu dari mereka

Beautiful Gumiho Where stories live. Discover now