25

518 53 18
                                    








Wonwoo sedang menatap kosong layar ponsel pintarnya ketika YiBo masuk tanpa pemberitahuan ke dalam kamarnya. Ia hanya melihat pemuda itu sekilas sebelum kembali ke kegiatannya semula.

"Kenapa wajahmu seperti itu, Hyung?" tanya YiBo setelah mendudukkan diri di sebelah Wonwoo. Mengintip sekilas ke arah ponsel Wonwoo hanya untuk menemukan layar hitam.

Alih-alih menjawab pertanyaan YiBo, Wonwoo justru mendesah keras menandakan ia tengah frustasi.

YiBo berdecak, "Hyung kenapa? Ceritakan padaku kalau kau ada masalah, jangan hanya diam saja seperti orang bodoh."

Wonwoo melirik YiBo datar dan berpikir bekerjasama dengan Jungkook untuk mendisiplinkan mulut YiBo adalah rencana yang sangat bagus. Mulut adiknya yang satu ini memang benar-benar berpotensi besar untuk menimbulkan masalah.

"Pesan bulananmu?" tebak YiBo yang nyatanya diangguki oleh Wonwoo.

YiBo mengernyit, "Ada apa? Hyung bingung ingin mengatakan apa?" YiBo menebak dan lagi-lagi Wonwoo mengangguk.

"Katakan saja apapun yang sudah Hyung lakukan disini seperti biasa. Kenapa sekarang tiba-tiba bingung?"

"Aku takut mereka bosan mendengarnya."

YiBo tersenyum kemudian mengacak rambut Wonwoo gemas dengan pemuda di depannya, "Aku berani jamin mereka tidak akan bosan."

Wonwoo masih saja murung tidak terpengaruh dengan kata-kata YiBo.

"Sini kubantu. Kujamin mereka tidak akan bosan mendengar pesanmu kali ini." YiBo merampas ponsel Wonwoo tapi si empunya terlebih dulu merampasnya lagi.

"Mau apa kau?!"

"Membantumu."

Wonwoo memicingkan matanya penuh curiga, "Bagaimana?"

YiBo berdecak, "Hyung cerewet sekali! Cukup biarkan aku melakukannya! Hyung ikuti saja apa kataku."

"Tidak sampai kau menjelaskan idemu!"

"Aku hanya akan memberi petunjuk apa yang harus Hyung katakan jadi Hyung tidak akan bingung atau kehabisan topik. Bagaimana?"

Wonwoo mempertimbangkan selama beberapa saat, "Baiklah."

YiBo menerima uluran ponsel Wonwoo dengan senyum. Dia kemudian mengotak-atik ponsel Wonwoo sebelum berpindah duduk berhadapan dengan Wonwoo.

"Kenapa kau disana?"

"Agar lebih mudah memberi instruksi."

Wonwoo sebenarnya sedikit bingung karena YiBo masih bisa melakukan hal yang sama tanpa harus duduk berhadapan dengannya. Tapi dia hanya membiarkan YiBo melakukan apapun yang dia suka.

"Hmmm... hai.."

Baru satu kata pembuka dan YiBo sudah protes, "Kenapa wajahmu tegang begitu? Hyung hanya ingin menyapa bukan melakukan pengakuan dosa! Ulang lagi! Kali ini lakukan dengan lebih santai."

Wonwoo berdehem untuk membuat dirinya tidak tegang seperti yang YiBo minta, "Hai, Noona, bagaimana kabarmu?"

Kalimat Wonwoo kembali terpotong karena YiBo yang lagi-lagi berdecak dengan tatapan terarah tajam pada Wonwoo, "Apa kakakmu adalah calon atasan Hyung? Wajahmu kaku sekali. Lakukan lagi! Kali ini benar-benar dengan santai."

Mendengar segala ocehan YiBo lama-lama Wonwoo turut kesal, "Kenapa kau cerewet sekali? Lagipula ini hanya pesan suara, apa salahnya kalau wajahku kaku? Lagipula mereka tidak akan melihatnya. Kalau kau terus protes lebih baik tinggalkan aku sendiri! Bukannya membantu kau justru memperlambat!"

SequoiaKde žijí příběhy. Začni objevovat